Dalam peluncuran Honor 10 di Sheraton Gandaria City, Kamis, 2 Agustus 2018, President Honor Indonesia, James Yang percaya, fitur AI bukanlah sekadar gimmick.
"Sebelum ada smartphone, kita merasa feature phone sudah cukup baik. Namun, setelah kita mengenal smartphone, kita tidak lagi mau pindah," kata James.
Menurutnya, hal ini juga akan berlaku pada smartphone dengan fitur AI. "Setelah terbiasa menggunakan smartphone dengan fitur AI, orang tidak akan lagi menggunakan smartphone yang tidak punya AI."
James mengatakan, salah satu fungsi AI pada Honor 10 adalah untuk membuat hasil foto ponsel itu menjadi semakin bagus. Selain itu, fitur AI pada Honor 10 juga akan bisa mendeteksi obyek pada foto dan mengategorikan foto berdasarkan obyek yang ada di dalamnya.
Sebenarnya, Honor bukanlah vendor smartphone pertama yang menawarkan fitur AI. Sebelum Honor, ada beberapa vendor smartphone lain yang mengunggulkan AI seperti LG, Samsung, bahkan Xiaomi.
Namun, James mengatakan, fitur AI pada ponsel Honor didukung oleh hardware dan software. Hardware yang dia maksud adalah prosesor Kirin 970 buatan Huawei.
Prosesor itu pertama kali diperkenalkan pada bulan September tahun lalu. Prosesor itu kemudian digunakan pada Huawei Mate 10 dan juga Huawei P20 dan P20 Pro.
Lain halnya dengan prosesor kebanyakan -- yang biasanya hanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit) dan GPU (Graphic Processing Unit) -- Kirin 970 memiliki NPU (Neural Network Processing Unit).
Ketika itu, Huawei menjelaskan bahwa NPU akan fokus untuk menjalankan aplikasi berbasis cloud secara real-time. Tujuannya adalah untuk memberikan hasil fotografi yang lebih baik.
Lalu, kenapa Honor menggunakan prosesor Kirin yang dibuat oleh Huawei? Keduanya merupakan perusahaan yang berbeda dengan lini produk yang juga berbeda. Hanya saja, keduanya memiliki perusahaan induk yang sama. James menegaskan, Honor dan Huawei merupakan entitas yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News