Kerja sama ini akan memperkenalkan aplikasi kesehatan yang dirancang sebagai sumber informasi utama mengenai kanker anak. Aplikasi ini akan membantu penyedia layanan kesehatan, orang tua, dan masyarakat umum untuk mengenali gejala kanker anak, mengakses jalur rujukan yang tepat, dan mendapatkan panduan tentang perawatan suportif. Dengan demikian, diagnosis dini dan pengobatan tepat waktu dapat dipermudah.
Selain itu, inisiatif ini juga mencakup program pelatihan khusus untuk ahli radiologi tentang deteksi kanker anak menggunakan teknologi ultrasound dan computed tomography (CT). Program pelatihan ini akan terdiri dari modul e-learning dan sesi pelatihan langsung, dengan tujuan meningkatkan keterampilan ahli radiologi dalam mendeteksi kanker anak secara akurat.
Philips Foundation dan WCC menargetkan untuk melatih lebih dari 23.000 profesional kesehatan di Indonesia antara tahun 2025 hingga 2027. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Philips untuk mendukung transformasi digital kesehatan dan meningkatkan akses perawatan di Indonesia.
Pelaksanaan inisiatif ini akan didukung oleh Onkologi Anak Princess Máxima Center di Belanda serta beberapa mitra lokal di Indonesia, seperti Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin di Bandung, Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito di Yogyakarta, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, dan Yayasan Anyo Indonesia.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 400.000 anak di seluruh dunia didiagnosis kanker setiap tahunnya, dengan sekitar delapan dari sepuluh di antaranya berada di negara berpendapatan rendah dan menengah.
Sayangnya, karena terbatasnya akses ke diagnosis dan pengobatan, kurang dari tiga dari sepuluh anak tersebut dapat bertahan hidup. Tingkat kelangsungan hidup ini sangat kontras dengan negara berpendapatan tinggi, di mana lebih dari 80% anak penderita kanker dapat bertahan hidup.
Indonesia sendiri menghadapi tantangan yang signifikan dalam deteksi dan pengobatan kanker anak. Diperkirakan lebih dari 10.000 anak mengidap kanker setiap tahunnya. Namun, rata-rata hanya 2.000 kasus yang tercatat antara tahun 2021 hingga 2023. Kesenjangan ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya kesadaran, akses ke perawatan, dan kekurangan ahli onkologi pediatrik, terutama di daerah terpencil.
Margot Cooijmans, Direktur Philips Foundation, menyatakan bahwa sekitar 61.000 kasus baru kanker anak didiagnosis di wilayah Asia Tenggara setiap tahunnya, namun hampir setengahnya tidak terdeteksi.
Oleh karena itu, Philips Foundation sangat berkomitmen untuk mengurangi ketidaksetaraan kesehatan dan memberikan lebih banyak anak di Indonesia kesempatan untuk tumbuh sehat. Dengan memanfaatkan keahlian teknologi dan membangun kolaborasi yang kuat dengan mitra lokal, Philips Foundation bertujuan menciptakan dampak yang besar dan tahan lama pada perawatan kanker anak.
Aplikasi kesehatan yang akan diluncurkan akan menyediakan informasi terkini dan praktik terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik penyedia layanan kesehatan, orang tua pasien kanker anak, dan masyarakat umum.
Fitur-fitur seperti pemeriksaan gejala, saran perawatan suportif, sistem rujukan pasien, fungsi obrolan dengan ahli onkologi pediatrik lokal, dan modul e-learning tentang onkologi pediatrik akan tersedia di aplikasi ini.
Pelatihan khusus untuk ahli radiologi akan menjadi pilar penting dari inisiatif ini. Ahli radiologi dari Princess Máxima Center akan memberikan pelatihan langsung setiap tahun untuk membantu ahli radiologi Indonesia mendeteksi kanker lebih awal dan lebih akurat.
Modul e-learning yang disesuaikan juga akan tersedia untuk memperkuat teknik pencitraan, menawarkan praktik terbaik dalam penggunaan peralatan ultrasound dan CT, serta memberikan panduan dalam membedakan antara massa jinak dan ganas.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan pengetahuan dan meningkatkan akses radiologi untuk diagnosis dini kanker anak di Indonesia. Dengan kolaborasi antara Philips Foundation, WCC, Princess Máxima Center, dan lembaga kesehatan terkemuka di Indonesia, diharapkan perawatan kanker anak di Indonesia dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga lebih banyak anak memiliki kesempatan untuk hidup yang lebih sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id