Ascend 950 akan hadir awal 2026 dalam dua varian: 950PR dengan 128GB HBM dan bandwidth ±1,6 TB/s, serta 950DT dengan 144GB HBM dan bandwidth hingga 4TB/s. Huawei juga memaparkan roadmap Ascend 960 (2027) dan Ascend 970 (2028) yang menjanjikan kapasitas memori lebih besar, interkoneksi lebih cepat, dan dukungan luas untuk format presisi FP8.
Mengutip Techpowerup, strategi Huawei bertumpu pada dense packaging dan jaringan interkoneksi agresif menggunakan protokol baru Lingqu serta koneksi optik. Pendekatan ini memungkinkan penggabungan ratusan ribu akselerator menjadi SuperCluster berskala masif.
Salah satu proyek andalan adalah Atlas 950 Supernode yang direncanakan rilis kuartal IV 2025, menargetkan beban kerja FP8 berskala eksaFLOPS.
Versi terbesarnya akan mencapai 524 ExaFLOPS FP8 atau 1 ZettaFLOP FP4, dibangun dari 64 Atlas SuperPoD yang menampung total 524.288 akselerator. Skala ini setara dengan proyek Colossus 2 milik xAI yang menggunakan lebih dari 550.000 GPU NVIDIA.
Huawei meyakini bahwa dengan menguasai teknologi memori dan jaringan, serta membangun sistem jauh melampaui satu rak server, mereka dapat menutup kesenjangan performa chip dengan NVIDIA dan AMD. Keunggulan lain, infrastruktur listrik Tiongkok mampu menopang konsumsi daya besar untuk AI, berbeda dengan pusat data di AS yang sering terkendala pasokan daya.
Jika terealisasi, SuperCluster Huawei berpotensi mengubah peta persaingan AI global dan memaksa industri mempertimbangkan ulang antara efisiensi chip tunggal dan kekuatan komputasi skala raksasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id