Ilustrasi.
Ilustrasi.

Banyak Perusahaan di Indonesia tak Siap Lawan Ancaman Siber

Cahyandaru Kuncorojati • 01 April 2024 10:24
Jakarta: Perusahaan teknologi jaringan global Cisco baru ini merilis laporan berjudul ‘Cybersecurity Readiness Index 2024” yang merupakan hasil riset mengenai kesiapan organisasi atau perusahaan dalam membangun keamanan siber.
 
Cybersecurity Readiness Index 2024 dari Cisco menekankan era hiperkoneksi atau serba terhubung dan lanskap ancaman serangan siber yang terus berkembang dengan cepat. Saat ini, perusahaan- perusahaan terus menjadi target dengan berbagai metode seragan.
 
Meskipun mereka membangun pertahanan terhadap serangan-serangan ini, Cisco mengklaim mereka masih kesulitan dalam melindungi diri dari serangan-serangan tersebut, terhambat oleh postur keamanan mereka yang terlalu kompleks yang didominasi oleh berbagai solusi titik.

Tantangan lain adalah data mereka yang tersebar di berbagai layanan, perangkat, dan aplikasi. Sayangnya, Cisco mengungkap bahwa 93 perusahaan justru mengaku merasa cukup atau percaya diri dengan kemampuan pertahanan mereka dari serangan siber.
 
“Kita tidak boleh meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh rasa percaya diri yang berlebihan,” kata Jeetu Patel, Executive Vice President dan General Manager Security and Collaboration di Cisco.
 
“Organisasi (perusahaan) saat ini perlu memprioritaskan investasi dalam platform terintegrasi dan mengadopsi kecerdasan buatan (AI) agar dapat beroperasi dalam skala mesin dan akhirnya mengubah keadaan menjadi menguntungkan bagi para pembela,” tuturnya.
 
Cisco juga menemukan sejumlah fakta untuk Indonesia, mereka mengklaim hanya 12 persen perusahaan di Indonesia siap menghadapi ancaman saat ini, dengan lebih dari setengahnya (53 persen) organisasi berada dalam tahap Pemula atau Formatif dalam kesiapan. Secara global, hanya tiga persen perusahaan yang berada pada tahap Matang.
 
96 persen dari responden mengatakan mereka merasa akan terjadi insiden keamanan siber yang mengganggu bisnis dalam 12 hingga 24 bulan mendatang, dan dampak kerugian finansial akan cukup besar.
 
Metode pendekatan tradisional dengan Point Solution untuk keamanan siber saat ini tidak memberikan hasil yang efektif. 91 persen responden mengakui bahwa memiliki banyak solusi titik melambatkan kemampuan tim mereka dalam mendeteksi, merespons, dan memulihkan diri dari insiden.
 
Selain itu perangkat yang tidak aman dan tidak dikelola dengan ketat justru menambah kompleksitas. 93 persen perusahaan mengatakan karyawan mereka mengakses platform perusahaan dari perangkat yang tidak dikelola, dan 47 persen dari mereka menghabiskan satu perlima (20 persen) waktu mereka terhubung ke jaringan perusahaan dari perangkat yang tidak dikelola.
 
Kondisi tersebut jelas membuat banyak sekali celah keamanan siber yang harus diawasi maupun ditambal. Di sisi lain, talenta keamanan siber yang dimiliki perusahaan masih minim.
 
97 persen perusahaan menyoroti masalah ini, bahkan 59 persen perusahaan mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari sepuluh posisi terkait keamanan siber yang belum terisi dalam organisasi mereka pada saat survei dilakukan.
 
Kabar baiknya, Cisco menemukan bahwa perusahaan menyadari tantangan tersebut dan meningkatkan pertahanan mereka, dengan 84 persen berencana untuk melakukan peningkatan signifikan terhadap infrastruktur IT mereka dalam 12 hingga 24 bulan mendatang.
 
Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan hanya 41 persen yang berencana melakukannya tahun lalu. Terutama, organisasi berencana untuk meningkatkan solusi yang sudah ada (85 persen), menerapkan solusi baru (49 persen), dan berinvestasi dalam teknologi berbasis AI (74 persen).
 
Selain itu, semua perusahaan yang disurvei di Indonesia berencana untuk meningkatkan anggaran keamanan siber mereka dalam 12 bulan mendatang, dan 95 persen responden mengatakan anggaran mereka akan meningkat sebesar 10 persen atau lebih.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan