Di era digital, memfasilitasi tenaga kerja dengan teknologi merupakan sebuah strategi terencana untuk mendorong kinerja terbaik dan keberhasilan. Strategi tersebut dimulai dengan memahami bahwa pengalaman pelanggan, berbagai perangkat yang bisa mepertahankan karyawan berbakat, dan kebutuhan akan perangkat yang didorong oleh pengalaman pengguna yang lebih baik, saling berkaitan.
Studi yang dilakukan oleh Forrester Consulting bekerja sama dengan Dell ini menyelidiki tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan dalam mengadopsi teknologi untuk pemberdayaan tenaga kerja.
“Tenaga kerja masa kini sudah saling terhubung dengan teknologi-teknologi baru yang memberdayakan mereka untuk memberikan kemampuan terbaiknya. Para pemimpin perusahaan dan TI tengah mulai menjalankan strategi transformasi tenaga kerja dan oleh karena itu mereka perlu memfasilitasi tenaga kerja mereka dengan perangkat dan software tepat untuk mengoptimalisasi produktivitas mereka," ujar Rakesh Mandal, Director and General Manager, Client Solutions, Asia Selatan dan Korea.
"Pengalaman karyawan menjadi faktor penting dalam meningkatkan pendapatan perusahaan dan pelanggan – yang menjadi prioritas berkelanjutan bagi berbagai perusahaan di Asia Tenggara seiring transisi mereka masuk ke era ekonomi digital yang baru.”
Menurut Forrester Consulting, Para pemimpin bisnis menyadari bahwa untuk sukses, mereka membutuhkan karyawan yang berdedikasi dan memiliki motivasi tinggi, yang memahami nilai dari pekerjaan yang mereka lakukan bagi para pelanggan, dan memiliki perangkat yang tepat untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Namun, menarik minat dan mempertahankan karyawan terbaik juga semakin sulit, yang membuat banyak perusahaan harus mencari mitra teknologi yang tepat yang dapat membantu mengelola siklus hidup (lifecycle) perangkat kerja tersebut, khususnya PC.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara tengah berada di persimpangan antara mencapai tujuan finansial atau menemukan posisi unik bisnis mereka di era baru ekonomi digital. Sebanyak 63 persen responden menyatakan bahwa prioritas bisnis utama mereka adalah meningkatkan pengalaman pelanggan.
Di sisi lain, 71persen pemimpin bisnis dan TI di perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara menempatkan pengurangan biaya sebagai prioritas bisnis utama mereka.
Untuk memberdayakan tenaga kerja secara efektif, pemahaman akan keragaman perangkat kerja juga penting dalam mempertahankan tenaga kerja berbakat, dengan 48 persen responden menyebut perangkat kerja yang lebih baik sebagai suatu faktor penarik (pull factor).
Kompleksitas lingkungan TI dengan keberagaman perangkat kerja yang ada, disertai semakin canggihnya ancaman keamanan, kebijakan keamanan yang sudah tidak memadai, dan kemudahan akses informasi, menjadi andil semakin rentannya perangkat kerja endpoint.
Menurut survei ini, 81 persen responden mengkhawatirkan isu-isu terkait liabilitas hukum yang muncul dari kebijakan BYOD (Bring Your Own Device), sedangkan 44 persen mengatakan bahwa pelanggaran keamanan yang mempengaruhi seluruh perusahaan berasal dari perangkat yang digunakan karyawan.
Terlepas dari berbagai tantangan tersebut, 75 persen responden mengatakan bahwa mengganti hardware PC lama dengan hardware PC yang lebih baru dapat meningkatkan lingkungan keamanan perusahaan secara signifikan, dan 75 persen responden berencana mengatasi kerentanan pada otentikasi pengguna.
Dewasa ini, karyawan ingin dapat bekerja dari berbagai lokasi dan menggunakan beberapa perangkat berbeda, termasuk perangkat pribadinya di tempat kerja. Oleh karena itu, mereka menginginkan siklus pergantian (refresh) perangkat yang lebih cepat, peningkatan pengalaman pengguna dan dukungan perusahaan terhadap semua perangkat yang mereka gunakan.
Namun, perusahaan menghadapi tantangan mengelola seluruh lifecycle PC mereka, dimana 53% responden menyebut kompleksitas manajemen vendor sebagai penghambat upaya pengelolaan yang efektif. Sementara itu, semakin canggihnya ancaman keamanan juga menyebabkan teknologi lama yang digunakan tenaga kerja menjadi rentan.
Sebanyak 53 persen responden mengatakan bahwa frekuensi pelanggaran keamanan PC menjadi kekhawatiran utama perusahaan.
Untuk mengatasi tantangan penting tersebut, perusahaan perlu bermitra dengan perusahaan teknologi untuk mendapatkan solusi manajemen siklus hidup PC yang menyeluruh (holistik). Para pemimpin bisnis juga harus fokus dalam mengubah arah operasional perusahaan.
Selain itu, para CIO (Chief Information Officer) harus membantu mengatasi tantangan produktivitas karyawan agar dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, dengan menyediakan alat (tools) yang dibutuhkan agar dapat lebih memahami dan mengatasi beragam kebutuhan dan persyaratan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News