Dalam wawancara eksklusif, Rob menyoroti potensi besar Indonesia dan negara-negara ASEAN dalam memanfaatkan gelombang inovasi ini. Rob mengungkapkan ketertarikannya yang mendalam terhadap vitalitas dan peluang di Asia Pasifik, terutama di Indonesia.
Ia memproyeksikan bahwa AI dapat mendorong peningkatan produktivitas sebesar 5-10% dalam jangka pendek, yang setara dengan tambahan 5 juta dolar pada PDB global. Jika diterapkan di Asia Pasifik dan ASEAN, dengan PDB gabungan sebesar USD4 juta, dampaknya akan sangat signifikan. "Kami yakin dampak AI, khususnya di Asia Pasifik dan ASEAN, akan sangat besar," tegas Rob.
Tantangan utama dalam adopsi AI saat ini, menurut Rob, adalah data. "Ini tentang memahami data Anda, memiliki akses ke data," jelasnya. Di sinilah peran infrastruktur hybrid cloud menjadi krusial. IBM melalui teknologi hybrid cloud mempermudah perusahaan dalam memanfaatkan data untuk aplikasi AI. Sebagai contoh, Rob menyoroti kemitraan IBM dengan Telkom di Indonesia, dengan platform AI WatsonX kini tersedia di infrastruktur Telkom.
Rob juga menyampaikan optimismenya terhadap peluang di pasar Indonesia untuk mengembangkan model bahasa, baik yang besar maupun kecil, guna meningkatkan produktivitas perusahaan. "Kami sangat didukung oleh adopsi sejauh ini," katanya, menunjukkan bahwa potensi dampak ekonomi dari peningkatan produktivitas ini sangat nyata.
Dalam keynote-nya, Rob juga membahas bagaimana perusahaan mulai mendapatkan Return on Investment (ROI) dari investasi AI mereka, sebuah bukti awal dari dampak positif yang diamati IBM.
Beralih ke komputasi kuantum, Rob menyatakan antusiasme besar terhadap perkembangan di bidang ini. IBM, sebagai pemimpin di teknologi kuantum, telah mengoperasikan beberapa komputer kuantum di Asia Pasifik.
Meskipun masih dalam tahap awal, Rob memperkirakan dalam 3 hingga 5 tahun ke depan, aplikasi kuantum akan mulai terlihat di bidang-bidang seperti ilmu material, penemuan obat, dan penelitian sumber daya.
"Ini adalah workload simulasi intensif, di mana komputer klasik tidak selalu bisa melakukan pekerjaan seperti itu," jelasnya. Bagi negara seperti Indonesia yang kaya sumber daya, komputasi kuantum dapat membawa perubahan besar.
Rob mendorong perusahaan untuk memulai perjalanan AI dan komputasi kuantum dengan berani melakukan berbagai pilot project. "Jika Anda melakukan 100 pilot di AI, mungkin hanya 10%, 20% yang benar-benar akan masuk ke produksi. Tapi saya pikir itu bagus," ujarnya. Ia menekankan pentingnya membangun budaya iterasi dan eksperimen.
Rob juga memperkenalkan kurva penciptaan nilai AI, di mana klien memulai dengan eksperimen, kemudian berfokus pada data, dan akhirnya membangun agen AI yang mampu menghasilkan nilai signifikan bagi perusahaan.
Mengenai hybrid cloud, ini adalah arsitektur yang menggabungkan berbagai lingkungan komputasi—mulai dari public cloud, private cloud, hingga perangkat edge dan IoT—agar berfungsi sebagai satu kesatuan. Ia menegaskan bahwa komputasi kuantum tidak akan menggantikan komputasi klasik, melainkan menjadi komponen tambahan dalam arsitektur komputasi perusahaan. Peran Red Hat dan open source sebagai fondasi hybrid cloud akan sangat fundamental seiring dengan kematangan komputasi kuantum.
Dalam hal pengembangan talenta, IBM telah meluncurkan software development kit (SDK) untuk komputasi kuantum yang disebut Qiskit, yang tersedia secara open source. IBM berkolaborasi dengan universitas-universitas di Asia Pasifik untuk mendorong pengembangan kurikulum dan program pelatihan.
"Jika kita membuatnya open source, kita membuatnya tersedia di mana-mana, kemudian kita memulai kreativitas semua insinyur dan pengembang di seluruh Asia Pasifik yang memiliki ide bagaimana untuk mengambil kesempatan dalam komputasi kuantum," kata Rob.
Terakhir, Rob juga membahas pentingnya kepatuhan regulasi data. Ia menekankan bahwa banyak negara dan perusahaan tidak ingin bergantung pada satu penyedia teknologi. Melalui hybrid cloud dan Red Hat, IBM memungkinkan setiap negara dan perusahaan untuk mengembangkan arsitektur cloud mereka sendiri, termasuk deployment sovereign yang penting untuk mengelola data sensitif.
"Itulah kenapa saya pikir strategi kami mengenai hybrid cloud mungkin telah mencapai pasar pada waktu yang tepat untuk perusahaan yang berpikir tentang kemampuan sovereign," pungkas Rob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id