Google Cloud x Sphere
Google Cloud x Sphere

Google dan Sphere Pasang AI di The Wizard of Oz at Sphere

Mohamad Mamduh • 11 April 2025 13:21
Jakarta: Google dan Sphere Entertainment mengumumkan kemitraan teknologi AI baru untuk membantu menghidupkan The Wizard of Oz at Sphere menggunakan AI generatif (gen AI).
 
Proyek ini, yang melibatkan rekayasa teknis yang belum pernah dilakukan sebelumnya serta ribuan kreator, programmer, seniman VFX, dan lainnya, akan menjadi momen penting dalam teknologi hiburan — sekaligus lompatan besar bagi masa depan visual storytelling, setara dengan penggunaan Technicolor dalam The Wizard of Oz hampir 90 tahun yang lalu.
 
Untuk menghadirkan The Wizard of Oz at Sphere, yang akan digelar di Las Vegas pada 28 Agustus 2025, Google Cloud dan Google DeepMind bekerja sama untuk menerapkan model Gemini yang disesuaikan, Veo 2, dan Imagen 3 untuk meningkatkan resolusi film, memperluas visual latar belakang, dan secara digital merekonstruksi karakter-karakter yang seharusnya tidak muncul bersama di layar yang sama.
 
Sphere juga menggunakan infrastruktur Google Cloud yang sangat skalabel dan dioptimalkan untuk AI untuk mendukung kebutuhan data dan komputasi yang besar dalam membangun pengalaman imersifnya, dengan The Wizard of Oz at Sphere memproses 1,2 petabyte data selama proyek berlangsung hingga saat ini.
 
"Kekuatan AI generatif, dikombinasikan dengan infrastruktur dan keahlian Google, membantu kami mencapai sesuatu yang luar biasa," kata Jim Dolan, Executive Chairman dan CEO, Sphere Entertainment. “Kami membutuhkan mitra yang mampu mendorong batas kemampuan bersama tim kami di Sphere Studios dan Magnopus, dan Google adalah satu-satunya perusahaan yang mampu menjawab tantangan ini di layar LED dengan resolusi tertinggi di dunia.”
 
"Kemitraan kami dengan Sphere dalam The Wizard of Oz at Sphere adalah contoh luar biasa bagaimana mendorong batas kemampuan AI generatif untuk menghadirkan pengalaman baru yang menarik bagi penonton — serta membuka peluang baru bagi studio dan para pembuat film,” ujar Thomas Kurian, CEO Google Cloud. “Kami merasa terhormat dapat berperan dalam proyek ambisius ini untuk memperkenalkan karya klasik Amerika kepada generasi penonton yang benar-benar baru.”
 
Dirilis pertama kali pada tahun 1939, The Wizard of Oz difilmkan menggunakan kamera film revolusioner tiga-strip Technicolor 35mm dan merupakan produksi Hollywood ketiga yang menghadirkan proses warna menakjubkan ini kepada penonton bioskop.

Hampir 90 tahun kemudian, Sphere akan menghadirkan versi imersif dari The Wizard of Oz pada bidang layar interior seluas 160.000 kaki persegi, dengan memanfaatkan Google AI bersama teknik VFX dan sinematik tradisional untuk memperluas adegan dan meningkatkan tampilan karakter secara setia — menghadirkan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya dan hanya mungkin terjadi di Sphere.
 
Google Cloud dan DeepMind mendorong batas kemampuan AI generatif dengan menggunakan model Gemini, Veo, dan Imagen, serta memanfaatkan infrastruktur Google Cloud seperti akselerator AI khusus perusahaan, Tensor Processing Units (TPU), Google Kubernetes Engine (GKE), dan lainnya. Beberapa teknik utama yang digunakan dalam film ini meliputi:
 
- Resolusi Super: Veo digunakan untuk meningkatkan resolusi film secara cerdas, mengisi piksel yang hilang dan menciptakan gambar 16k yang sangat tajam, yang penting untuk layar interior Sphere yang beresolusi 16k x 16k. Proses ini membutuhkan algoritma canggih yang mampu memahami dan merekonstruksi detail yang rumit, termasuk lanskap, pemandangan, dan bahkan karakter dari film aslinya.
 
- Perluasan visual latar belakang (Outpainting): Untuk memperluas cakupan visual film untuk lingkungan imersif Sphere, Veo digunakan untuk memperluas visual latar belakang dan karakter dengan mulus, menciptakan pengalaman penonton seperti berada di sana bersama para karakter. Ini melibatkan pembuatan elemen latar depan dan tengah yang koheren dan konsisten yang sesuai dengan film aslinya.
 
- Pembuatan Performa: Menggunakan Veo untuk pembuatan – dikombinasikan dengan Gemini untuk instruksi – tim mengembangkan teknik penceritaan inovatif yang memungkinkan banyak karakter tetap berada di layar untuk waktu yang lama, bahkan ketika pengeditan tradisional akan menentukan pemotongan. Ini meningkatkan imersi penonton, membuat mereka merasa menjadi bagian dari perjalanan epik tersebut.
 
- Jendela Konteks: Kemampuan jendela konteks Gemini dan Veo yang sangat panjang sangat penting untuk menjaga koherensi di seluruh rangkaian adegan yang panjang. Ini memungkinkan pemrosesan kumpulan data yang besar, memastikan bahwa visual yang ditingkatkan tetap konsisten di seluruh film.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan