Mengutip GSM Arena, angka tersebut dibagikan setelah tim Long menemui sejumlah pemasok dalam perjalanannya ke Asia. Pemasok tersebut menyebut iPhone layar lipat diyakini akan diluncurkan pada akhir tahun 2026 hingga awal 2027 mendatang.
Namun, Long meyakini harga tersebut akan membatasi volume penjualan smartphone layar lipat pertama Apple itu. Pada awal bulan Maret ini, analis rantai pemasok Apple Ming-Chi Kuo menyebut iPhone layar lipat ini akan dipasarkan dengan kisaran harga dari USD2.000 (Rp32,8 juta) hingga USD2.500 (Rp41 juta).
Menurut Kuo, perangkat ini akan hadir dengan layar berkemampuan dilipat berukuran 7,8 inci, layar luar berukuran 5,5 inci, dua kamera belakang, tombol daya Touch ID, dan baterai berkepadatan tinggi. Kuo juga memperkirakan perangkat akan mengusung ketebalan 4,5mm saat dilipat, dan antara 9mm hingga 9,5mm saat dilipat.
Selain itu, iPhone layar lipat pertama Apple ini juga diperkirakan akan menggunakan bahan titanium sebagai bingkai bodinya, serta engsel berbahan gabungan antara titanium dan stainless steel. Sebelumnya, iPhone 17 series dilaporkan akan menghadirkan sejumlah perubahan pada bodi perangkat.
Perubahan ini disebut menampilkan variasi dalam ukuran dan penempatan kamera di berbagai model. Bocoran informasi ini menampilkan bocoran informasi soal penyesuaian desain potensial untuk iPhone generasi selanjutnya itu.
Salah satu faktor perhatian utama dari bocoran informasi ini melanjutkan kehadiran MagSafe di seluruh lini iPhone 17. Spekulasi sebelumnya menyebut bahwa fitur MagSafe akan dihilangkan dari iPhone 17 Air untuk mendukung dimensi tipisnya.
Sementara itu, pendistribusian pembaruan Siri secara resmi ditunda, setelah Apple menampilkan pesan mengindikasikan proses ini akan dilakukan pada tahun mendatang. Kini sejumlah pengembang mengaku telah mengetahui alasan di balik penundaan tersebut.
Pengembang tersebut menyebut Siri versi baru yang lebih cerdas dan terpersonalisasi ini lebih berbahaya jika mengalami permasalahan. Simon Willison, pengembang alat analisis data Dataset, menyebut injeksi kata kunci pencarian atau prompt sebagai penyebabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News