Field-Programmable Gate Array (FPGA), salah satu alternatif yang menjanjikan untuk aplikasi IoT, telah berperan sebagai platform yang mempunyai kemampuan untuk mempercepat proses komputasi secara paralel atau bersamaan.
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Telekomunikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Iman Firmansyah, bersama tim telah melakukan penelitian terkait pemanfaatan FPGA untuk aplikasi IoT dan edge computing.
“Fokus riset kami pada pemanfaatan FPGA untuk aplikasi IoT berkinerja tinggi. Dengan menggunakan FPGA, ke depannya kita dapat mengurangi penggunaan sumber daya listrik dan meningkatkan kecepatan eksekusi program secara paralel,” kata Iman kepada Humas BRIN, Senin 3 Maret 2025.
Iman menjelaskan pada tahap awal penelitian, Intel SoC-FPGA dan Analog-to-Digital Converter (ADC) 8-chanel 16-bit digunakan untuk membaca data dari beberapa input sensor. Penggunaan FPGA memungkinkan pengolahan data secara cepat dan efisien.
“Studi ini mengeksplorasi penerapan FPGA untuk akuisisi data dengan menggunakan OpenCL framework, dengan tujuan menyederhanakan perancangan sistem perangkat keras akuisisi data namun tetap efisien dan berkinerja tinggi untuk aplikasi IoT,” ujar Iman.
Penggunaan OpenCL untuk akuisisi data berbasis FPGA, lanjutnya, menawarkan beberapa keuntungan yang berkontribusi pada efisiensi sistem, terutama dalam antarmuka perangkat keras antara FPGA dan perangkat eksternal yang digunakan dalam aplikasi IoT.
“Tujuan kami tidak hanya untuk aplikasi IoT, tetapi juga untuk aplikasi edge computing. Dengan menggunakan FPGA, kita dapat mengolah data dari beberapa input sensor secara langsung tanpa mengirim semua data ke server/cloud, sehingga akan menghemat bandwidth data dan mempercepat eksekusi program,” jelas Iman.
Eksperimen telah dilakukan untuk mendemonstrasikan kinerja desain yang diusulkan. Berdasarkan hasil eksperimen, implementasi akuisisi data berbasis FPGA dan OpenCL mampu membaca sinyal analog melalui ADC multikanal secara bersamaan.
Selain itu, sistem akuisisi data tersebut juga dapat terhubung ke jaringan internet. Desain yang diusulkan mampu menyediakan platform dasar untuk merancang solusi akuisisi data yang efisien ke depannya, khususnya untuk menangani berbagai penerapan sistem akuisisi data berbasis FPGA dalam berbagai lingkungan IoT.
“Dalam studi ini, kami merancang dan mengimplementasikan sistem akuisisi data yang difokuskan dalam penggunaan FPGA dengan OpenCL untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi perancangan antarmuka perangkat keras. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teknologi IoT dan edge computing di Indonesia,” pungkas Iman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News