Foto: BRIN
Foto: BRIN

Stasiun Bumi Satelit, Fasilitas Riset untuk Berkomunikasi dengan Satelit Luar Angkasa

Mohamad Mamduh • 12 Mei 2025 13:06
Jakarta: Salah satu stasiun bumi satelit (ground station satellite) yang dimiliki Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berada di wilayah Barat Indonesia, yaitu di Kawasan Stasiun Bumi Agam, Kototabang, Sumatra Barat. Fasilitas riset ini merupakan teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan satelit yang mengorbit di luar angkasa.
 
Satelit yang dimiliki BRIN saat ini yaitu Satelit Lapan A1, Lapan A2, dan Lapan A3. “Stasiun bumi satelit berfungsi sebagai pusat pengendali dan pemantau satelit, memungkinkan kita untuk mengirimkan perintah dan menerima data dari satelit,” kata peneliti Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, Muazam Nugroho, dalam wawancara dengan Tim Humas BRIN, bulan Mei 2025 ini.
 
Muazam menjelaskan, stasiun bumi satelit memiliki tiga fungsi utama. Pertama, digunakan untuk berkomunikasi dengan satelit, mengirimkan perintah, dan menerima data.

Kedua, merupakan pengamatan bumi, digunakan untuk memantau kondisi bumi, seperti cuaca, lingkungan, dan sumber daya alam. Ketiga, yakni navigasi, digunakan untuk mendukung sistem navigasi satelit, seperti GPS.
 
Keuntungan pemasangan stasiun bumi satelit ini adalah untuk mitigasi, serta memantau dan menanggulangi bencana alam, seperti banjir, kebakaran hutan, dan gempa bumi. Kemudian untuk memantau dan mengelola sumber daya alam, seperti hutan, lahan, dan air. Serta, untuk melakukan penelitian ilmiah, seperti penelitian tentang atmosfer, cuaca, dan lingkungan.
 
Adapun peralatan stasiun bumi satelit terdiri dari tiga komponen utama. Pertama, antena, digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal radio dari satelit. Antena dapat berupa antena parabola atau antena lainnya yang dirancang untuk menerima sinyal radio dengan frekuensi tertentu.
 
Kedua, transceiver (pengirim-penerima), digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal radio. Transceiver dapat berupa perangkat elektronik yang dapat mengubah sinyal digital menjadi sinyal radio dan sebaliknya.
 
Ketiga, sistem pengolahan data, digunakan untuk mengolah data yang diterima dari satelit. Sistem ini dapat berupa komputer atau perangkat lainnya yang dilengkapi dengan perangkat lunak.
 
Fasilitas stasiun bumi satelit terpasang di beberapa daerah di Indonesia, yakni di Agam, Bogor, Pare-Pare, dan Biak. “Semakin banyak stasiun, semakin panjang komunikasi dengan satelit, dan dari empat stasiun tersebut saling back up satu sama lainnya. Pengoperasian satelit ini sepenuhnya di kontrol dari Bogor,” jelas Muazam.
 
Dirinya menyebut, pengguna data stasiun bumi satelit ini meliputi berbagai lembaga dan organisasi, baik internal maupun eksternal.
 
“Peralatan stasiun bumi satelit adalah teknologi yang sangat penting dalam era antariksa saat ini. Dengan menggunakan peralatan stasiun bumi satelit, kita dapat berkomunikasi dengan satelit, memantau kondisi bumi, dan mendukung berbagai aplikasi lainnya,” tutur Muazam.
 
Oleh karena itu, sambungnya, peralatan stasiun bumi satelit akan terus berkembang dan memainkan peran penting dalam kemajuan teknologi antariksa dan kolaborasi riset, khususnya terkait satelit. "Hal ini sangat penting bagi periset untuk meningkatkan pemahaman atas dinamika cuaca dan iklim di Indonesia," tandasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan