Inovasi utama AirSeT terletak pada penggantian gas sulfur heksafluorida (SF6) – gas rumah kaca dengan potensi pemanasan global 24.300 kali lebih besar dari CO2 – dengan udara murni dan teknologi vakum. Langkah ini secara efektif menghilangkan salah satu sumber utama emisi Scope 3 dalam infrastruktur kelistrikan.
Pim Valdre, Head of Climate & Nature Economy dan anggota Executive Committee di World Economic Forum, menyatakan bahwa desain produk seringkali menjadi titik awal dampak di tahap berikutnya. Desain berkelanjutan, menurutnya, dapat memberikan manfaat besar seperti efisiensi biaya, peningkatan keamanan, kepatuhan regulasi, dan pengurangan emisi sepanjang siklus hidup produk.
AirSeT sepenuhnya meniadakan penggunaan SF6, membantu pelanggan mengurangi risiko regulasi, meningkatkan keselamatan pekerja, dan menurunkan biaya operasional jangka panjang. Sejak diluncurkan, teknologi ini telah berhasil mencegah emisi lebih dari 1,7 juta ton CO2 ekuivalen (CO2e) hingga Juni 2025, sebuah pencapaian yang telah divalidasi oleh auditor independen sebagai bagian dari program Schneider Sustainability Impact.
Sebagai satu-satunya solusi siap pakai yang menggunakan udara murni alih-alih SF6, AirSeT menawarkan kemudahan pengelolaan dan integrasi, serta ketahanan terhadap perubahan regulasi lingkungan.
Dirancang dengan prinsip sirkularitas, AirSeT juga dilengkapi dengan fitur-fitur unggulan seperti komponen listrik dan mekanik yang ditingkatkan, ketersediaan suku cadang, serta kemampuan retrofit dan modernisasi untuk memperpanjang masa pakainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id