Apple meminta Foxconn untuk memindahkan sebagian produksi iPhone ke luar Tiongkok sehingga lebih fleksibel terkait dengan peningkatan ketegangan dan konflik dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, seperti laporan GSM Arena.
Pabrik di wilayah selatan India kini menjadi lokasi Foxconn memproduksi iPhone XR, dan pabrik ini juga akan menjadi lokasi perakitan model iPhone lainnya sebagai bagian dari ekspansi yang dilakukan Apple tersebut.
Namun, baik Foxconn maupun Apple belum mengonfirmasi laporan tersebut. Sebelumnya, keuntungan per kuartal Foxconn mencapai perolehan terendah dalam dua dekade terakhir pada kuartal pertama tahun 2020 ini.
Sebab, Foxconn terpaksa menghentikan operasi di Tiongkok akibat pandemik virus korona dan rendahnya permintaan dari pelanggan utama, termasuk Apple. Foxconn melaporkan bahwa keuntungan bersihnya mencapai USD70,5 juta (Rp1,05 triliun).
Jumlah tersebut menurun sebesar 90 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan merupakan keuntungan terendah sejak Q1 tahun 2000. Pendiri Foxconn Terry Gou juga mengumumkan bahwa pembukaan kembali pabrik Foxconn berjalan dengan baik.
Gou juga menyebut produksi pabriknya telah melampaui ekspektasi, meski Gou tidak menyebutkan secara spesifik ekspektasi tersebut. Gou mengungkap bahwa pasokan untuk pabrik Foxconn di Taiwan dan Tiongkok telah kembali normal.
Namun Gou memperingatkan bahwa permintaan konsumen lebih rendah akibat penyebaran virus korona akan berdampak pada Foxconn dan mitranya. Sementara itu, Analis Ming-Chi Kuo mengindikasikan bahwa iPhone 12 juga berpotensi untuk tidak berbekal charger dalam kemasan penjualannya.
Hal ini selaras dengan laporan Kuo pada bulan Mei lalu bahwa Apple tengah mempertimbangkan untuk menghilangkan earbuds sebagai bagian dari kemasan penjualan ritel iPhone 12.
Kuo juga menyebut bahwa Apple akan memperkenalkan charger berdaya 20W dengan USB Power Delivery, yang akan dipasarkan secara terpisah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News