Fenomena ini diakui oleh pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi lewat akun Twitter miliknya @ismailfahmi dan pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya dari Vaksincom.
Keduanya mengungkapkan bahwa tautan atau link video yang diperlihatkan sebenarnya hanya sebuah umpan agar akun Facebook yang di-tag mengklik tautan tersebut padahal sebenarnya mereka dialihkan ke situs yang diklaim bisa mencuri data penting atau akses akun Facebook tersebut.
"Aksi ini memang sengaja dirancang menggunakan sarana Facebook Page dan dipersiapkan terlebih dahulu secara khusus. Dalam menjalankan aksinya terkandung phising di situs yang telah dipersiapkan yang bertujuan untuk mencuri kredensial Facebook korbannya," tulis Alfons dalam rilis yang dibagikan.
"Facebook Page yang dibuat ini juga berbahasa Indonesia sehingga patut diduga ada orang Indonesia yang terlibat dalam aksi ini," ungkapnya. Dampaknya menurut keluhan sejumlah pengguna Facebook adalah mereka yang telah mengklik tautan video tersebut kemungkinan juga akan menjadi korban.
Akun Facebook korban tanpa disadari akan melakukan langkah yang sama yaitu mengunggah sebuah tautan video dan melakukan mention atau tag akun Facebook yang lain termasuk yang tidak dikenal.
"Masalahnya disini, Facebook membebaskan setiap pengguna Facebook untuk saling menyebut atau mention siapa saja tanpa ada pembatasan, jadi sekalipun tidak kenal bisa saja anda disebut oleh pengguna Facebook lain," jelas Alfons.
"Melihat kecepatan dari mention, aksi mention ini kemungkinan besar dilakukan oleh script secara otomatis sehingga dalam waktu singkat puluhan ribu akun Facebook akan dimention dan situs ini akan mendadak populer," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News