Salah satu sektor yang mendapatkan manfaat secara signifikan dari adopsi teknologi selama pandemi adalah edukasi. Laporan terbaru dari UNICEF menggarisbawahi bahwa sekolah untuk lebih dari 168 juta anak sepenuhnya ditutup selama hampir satu tahun penuh akibat lockdown Covid-19.
Selain itu, sekitar 214 juta anak secara global, atau satu dari tujuh anak, melewatkan lebih dari tiga per empat pembelajaran secara langsung. Untuk mengatasi tantangan ini, sektor edukasi melakukan digitalisasi dengan tujuan memastikan pelajar dapat terus menerima pembelajaran.
“Saat pandemi pertama kali terjadi, Tencent menyadari dengan cepat bahwa kami harus menggulirkan teknologi konferensi video, Tencent Meeting atau Tencent VooV, dan mengadaptasi Smart Classroom Solutions untuk sekolah,” ujar Managing Director Tencent Thailand dan General Manager Tencent International Business Group Krittee Monaleehagul.
Sementara itu, teknologi telah memainkan peran penting untuk membantu masyarakat mengatasi tantangan selama pandemi. Namun Krittee meyakini bahwa teknologi akan terus berevolusi dan melayani masyarakat layaknya saat beradaptasi pada normal baru.
Kritee meyakini bahwa teknologi tidak selalu harus disruptif, bahkan inovasi teknologi dapat menjadikan komunikasi dan berbagi lebih nyaman dan dapat diakses. Selama pandemi, komputasi cloud memungkinkan bisnis untuk meningkatkan kelincahan, skalabilitas dan efisiensi biaya mereka.
Karenanya, komputasi cloud diprediksi akan segera menjadi bagian penting dari perjalanan transformasi digital banyak bisnis dan negara. Kritee juga menekankan bahwa bekerja dari jarak jauh akan menjadi normal baru.
Sebab banyak perusahaan kini meyakini bahwa tidak setiap rapat harus dilakukan secara tatap muka. Tren yang muncul dari digitalisasi ini juga diyakini akan menjadi aktivitas umum di kalangan masyarakat setelah pandemi usai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News