Pertumbuhan ini lebih besar dari target Alibaba sebelumnya, yaitu 53 persen. Hampir 90 persen (88 persen) dari pendapatan Alibaba berasal dari bisnis utamanya yang memberikan kontribusi sebesar USD11,2 miliar (Rp151,1 triliun).
Menariknya, bisnis cloud Alibaba juga meroket naik. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan divisi cloud Alibaba naik 104 persen menjadi USD553 juta (Rp7,5 triliun).
Kontribusi media digital dan hiburan juga naik 33 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD832 juta (Rp11,2 triliun). Terakhir, pendapatan inovasi dan lain mencapai USD119 juta (Rp1,6 triliun).
“Kuartal keempat tahun 2017 kembali menjadi periode yang memuaskan untuk Alibaba. Hal ini berkat menguatnya daya beli konsumen Tiongkok serta beragam layanan yang kami sediakan untuk pedagang dan konsumen,” ujar CEO Alibaba Group Daniel Zhang.
"Bisnis utama kami menghasilkan arus kas bebas (free cash flow) sebesar US$7,1 miliar (Rp95,8 triliun) sepanjang kuartal terakhir 2017, sehingga memungkinkan kami berinvestasi di ‘New Retail’, komputasi awan, serta media hiburan digital dan globalisasi," kata CFO Alibaba Group, Maggie Wu.
Tidak heran jika pendapatan Alibaba naik, mengingat jumlah pelanggan ritel di Tiongkok juga terus bertambah. Dalam periode 12 bulan yang berakhir pada September 2017, pelanggan aktif tahunan ritel naik 27 juta menjadi 515 juta.
Sementara pengguna mobile juga mengalami kenaikan. Pada Desember, pelanggan aktif bulanan ritel Tiongkok mencapai 580 juta, naik 31 juta dari bulan September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News