Jumlah denda tersebut adalah jumlah denda maksimal yang bisa diberikan, sesuai dengan permintaan regulator kompetisi Australia. Angka ini 12 kali lebih besar dari nilai yang Valve rasa harus mereka bayar, menurut The Sydney Morning Herald.
Hakim James Edelman berkata, dia memberikan hukuman berat karena dia merasa, Valve secara sengaja melanggar hukum Australia.
Ketika Valve membuat Steam di Australia, mereka tidak meminta nasehat hukum atau memastikan mereka mematuhi peraturan lokal sampai Komisi Kompetisi dan Konsumen Australia mengetahui hal ini pada 2014, kata General Counsel Valve, Karl Quackenbush. Hal inilah yang menjadi masalah bagi Hakim Edelman.
Valve adalah perusahaan asal Amerika Serkat yang melayani 2,2 juta akun asal Australia. Antara tahun 2011 dan 2014, Valve menerima 21.124 permintaan dengan kata "uang kembali" dari alamat IP asal Australia, kata Hakim Edelman.
Pada bulan Maret, pengadilan federal Australia menemukan, fakta bahwa Valve tidak menyediakan uang kembali merupakan pelanggaran terhadap peraturan perlindungan konsumen. Valve lalu mengimplementasikan aturan uang kembali secara internasional pada pertengahan 2015.
Pada awalnya, Valve menyarankan bahwa mereka harus membayar penalti sebesar AUD250 ribu (Rp2,4 miliar). Namun, Hakim Edelman merasa, nilai itu terlalu kecil dan tidak akan dirasakan oleh Valve. Untungnya, sekarang, Steam menyediakan uang kembali. Dan Steam Winter Sale telah dimulai sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News