Hal ini yang membuat mereka mengklaim berhasil menciptakan teknologi baru bernama Computational Photography dan fitur video bokeh sinematik, apa hebatnya?
Meskipun memiliki embel nama fotografi tapi dalam implementasinya, Computational Photography atau komputasi fotgrafi berkembang ke konten video, hasilnya adalah menciptakan video bokeh sinematik yang diklaim selama ini hanya bisa dibuat dengan peralatan profesional kelas seperti di industri film.
“Computational Photography memungkinkan produsen smartphone untuk melampaui batasan hardware dengan memaksimalkan kemampuan algoritma kecerdasan buatan atau AI dan komputasi yang diproses oleh prosesor khusus seperti ISP (Image Signaling Processor),” ungkap PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto.
“Namun batasan ini berhasil ditembus Oppo dengan menghasilkan komputasional tidak hanya dalam fotografi namun ke ranah videografi. Reno6, menjadikan seri smartphone pertama yang mencapai bokeh sinematik,” tambahnya.
Fitur bokeh sinematik hadir di Oppo Reno6 lewat mode Bokeh Flare Portrait Video. Teknologi AI deep learning di dalamnya melakukan pemahaman frame-by-frame dari video untuk bisa membedakan antara subjek video dan latar belakang video. Kemampuan proses teknologi ini diklaim akurat dan real-time 360 derajat.
Di momen tersebut teknologi computational photography Oppo Reno6 mengumpulkan dan memproses data seperti subjek video, depth of filed, cahaya serta angle perekamana video dan objek di sekitarnya termasuk layar belakang subjek sehingga dihasilkan sebuah video dengan efek bokeh sinematik.
“Semua proses deep learning rendering piksel, optimalisasi video serta alogoritma lainnya dilakukan secara akurat dalam hitungan seper sekian detik,” klaim Aryo. Kemampuan ini membuat pengguna Oppo Reno6 bisa menghasilkan efek video bokeh sinematik tanpa membutuhkan proses penyuntingan atau editing maupun aplikasi tambahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News