Ilustrasi.
Ilustrasi.

Qlue Komitmen Perluas Implementasi Solusi Smart City di Indonesia

Cahyandaru Kuncorojati • 29 Agustus 2021 08:25
Jakarta: Perusahaan penyedian ekosistem smart city asal Indonesia yaitu Qlue menyatakan komitmennya untuk terus mengembangkan solusi teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memperluas pengembangan atau kehadiran smart city di Tanah Air.
 
Pendiri sekaligus CEO Qlue, Rama Aditya menilai teknologi mampu mendorong sistem pemerintahan yang serba transparan dengan pola kerja yang akuntabel. Dia juga meyakini bahwa solusi smart city juga bisa menjadi cara mengelola urbanisasi untuk manajemen perkotaan agar pembangunan kota berkelanjutan.
 
“Kolaborasi kami dengan pemerintah DKI Jakarta sudah terbukti memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat karena penyelesaian pengaduan menjadi lebih efektif. Dengan bantuan teknologi, tata kelola pemerintah menjadi lebih baik sehingga tingkat kepercayaan publik turut meningkat,” ujar Rama.

Data BPS menunjukkan pada tahun 2020 sebanyak 56,7 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan dan diprediksi jumlahnya akan semakin meningkat menjadi 66,6 persen di tahun 2035. Bank Dunia juga memperkirakan di tahun 2045 sebanyak 220 juta orang atau 70 persen dari penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan.
 
Qlue sudah menjadi anggota dari World Smart Sustainable Cities Organization (WeGO), asosiasi internasional yang terdiri dari pemerintah kota, korporasi, dan institusi-instusi yang berkomitmen pada implementasi transformasi konsep kota pintar.
 
Diskusi virtual bertajuk 4th WeGO Awards: Meet The Winners (Part 1), Qlue bersama pemerintah kota lain seperti Sao Paulo, Brasil dan Mexico City (Meksiko) mempresentasikan kesuksesan project mereka yang diberi penghargaan tahun lalu. Para pembicara juga menekankan pentingnya implementasi teknologi dalam pengelolaan kota.
 
Inisiasi Qlue dalam mendorong Jakarta sebagai smart cIty pada 2014 turut berkontribusi pada pembangunan kota Jakarta yang lebih maju. Qlue mampu menghadirkan teknologi yang mampu membantu pemerintah mendeteksi dan memetakan masalah-masalah di lapangan sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat.
 
Pemerintah provinsi DKI Jakarta menurut Qlue terbantu dengan kolaborasi keduanya sehingga mampu menekan titik banjir di Jakarta dari 8.000 titik banjir menjadi 450 titik banjir selama tiga tahun implementasinya. Waktu penyelesaian laporan juga lebih cepat dari 13 hari menjadi 2-3 jam saja.
 
“Itu berdasarkan data secara empiris yang juga terbukti meningkatkan kepercayaan warga Jakarta terhadap kinerja pemerintah dari 47 persen menjadi menjadi 60 persen. Artinya, pemerintah bisa membenahi birokrasi yang selama ini dinilai terlalu panjang dan berbelit-belit dengan pemanfaatan teknologi sehingga pengaduan masyarakat bisa lebih cepat ditangani,” tutur President Qlue, Maya Arvini.
 
Aplikasi pelaporan yang diciptakan Qlue sudah dipakai di lebih dari 30 kota dan kabupaten di Indonesia. Implementasi solusi smart city Qlue saat ini juga tersebar di lebih dari 50 kota lainnya di Indonesia dan Asia-Pasifik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan