Google Doodle menampilkan Tari Rangkuk Alu.
Google Doodle menampilkan Tari Rangkuk Alu.

Tari Rangkuk Alu Manggarai Jadi Google Doodle Hari Ini, Yuk Simak Penjelasannya

Fatha Annisa • 29 April 2024 10:38
Jakarta: Google Doodle hari ini, Senin, 29 April 2024, menampilkan animasi Tari Rangkuk Alu. Ini merupakan salah satu dari banyaknya tari tradisional Indonesia, tepatnya berasal dari Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). 
 

Kenapa Tari Rangkuk Alu jadi Google Doodle?

Tari Rangkuk Alu menjadi Google Doodle hari ini tentunya bukan tanpa alasan. Perusahaan mesin pencarian online itu sedang merayakan hari tari sedunia yang jatuh setiap tanggal 29 April. 
 
“Doodle hari ini merayakan Tari Rangkuk Alu, sebuah gaya tarian yang berasal dari permainan tradisional Rangkuk Alu di daerah Manggarai,” demikian tertulis dalam laman Google, saat Sobat Medcom mengklik animasi Tari Rangkuk Alu pada Google Doodle. 
 
Google juga menjelaskan secara singkat bahwa Tari Rangkuk Alu biasanya dilakukan saat Bulan purnama setelah panen. Sampai saat ini, Tari Rangkuk Alu menjadi cara yang menarik bagi warga untuk terhubung dengan budaya mereka. 
 
Dalam animasi Google Doodle, ada beberapa bilah bambu dan sepasang kaki yang melompat-lompat di atasnya. Gambar tersebut merepresentasikan Tari Rangkuk Alu yang memang dilakukan dengan cara melompati bambu yang bergerak. 
 
 
Baca juga: Google Doodle Rayakan Hari Perempuan Sedunia 2024, Ini Sejarah dan Temanya
 

Asal Usul Tari Rangkuk Alu

Tari Rangkuk Alu awalnya merupakan sebagai sebuah permainan tradisional. Permainan yang membutuhkan beberapa bilah bambu ini bisa dimainkan oleh semua kalangan usia, bukan hanya anak-anak saja. 
 
Dalam memainkan Rangkuk Alu diperlukan alat berupa batang bambu sebanyak 4 hingga 6 batang dengan panjang masing-masing sekitar 2 meter. Permainan ini juga dimainkan oleh dua kelompok dengan 4-6 anggota per kelompok. 
 
Sebanyak empat orang yang berperan sebagai pemegang tongkat bambu. Mereka akan menggerakan tongkat tersebut sesuai aturan dan irama lagu. Sedangkan orang lain yang berasal dari kelompok berbeda akan melompati celah yang ada di antara bambu sehingga kaki tidak terjepit. 
 
Pemegang bambu maupun pemain dalam Rangkuk Alu bermain sambil menyanyikan sejumlah lagu daerah bersama-sama. Misalnya Ampar-ampar Pisang, Anak Kambing Saya, dan lain sebagainya. 
 
 
Baca juga: Profil Aminah Cendrakasih, Pemeran Mak Nyak Si Doel yang Jadi Google Doodle Hari Ini

 
Permainan ini membutuhkan fokus untuk menghindari bambu. Oleh karenanya Rangkuk alu merupakan permainan yang bisa untuk melatih  ketangkasan, keseimbangan, dan koordinasi.
 
Seiring perkembangannya, permainan Rangkuk Alu diadaptasi menjadi tari tradisional dari wilayah Manggarai. Lagu yang mengiringinya kini dimainkan dengan ragam alat musik, sementara para pemain kerap mengenakan pakaian adat.
 
Tari Rangkuk Alu dilakukan untuk merayakan musim panen di Manggarai. Tetapi, tarian tersebut kini menjadi salah satu warisan budaya yang seringkali ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu hingga festival.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan