"Lazada Marketplace merupakan sebuah alat bagi kami untuk menarik penjual, baik perusahaan lokal maupun perusahaan asing, seperti yang berasal dari Tiongkok, Hong Kong, Korea, Taiwan dan Inggris," kata Alexandre Dardy, co-CEO Lazada Indonesia.
CEO Lazada Group Maximilian Bittner mengatakan, saat ini, Lazada telah memiliki 35.000 penjual. Hingga akhir tahun, Lazada berharap angka tersebut akan terus meningkat hingga 50.000. Meskipun begitu, dia menjelaskan bahwa setiap penjual yang hendak berjualan di Lazada harus memenuhi persyaratan yang telah mereka tentukan. Hal ini mereka lakukan untuk memastikan bahwa penjual yang berjualan di Lazada memang memiliki kredibilitas.
"Hanya karena kami berencana untuk menambah penjual yang berjualan di Lazada bukan berarti kami akan memudahkan persyaratan untuk menjadi penjual di Lazada," kata Bittner saat ditemui di JS Luwansa.
Kemarin malam, Rabu (9/9/2015), Lippo Group meluncurkan MatahariMall.com, layanan e-commerce milik mereka. Saat Bittner dan Dardy ditanya apakah mereka khawatir akan persaingan yang akan muncul, Bittner menjawab bahwa mereka yakin mereka akan bersaing dengan penyedia layanan e-commerce lainnya. Dia menjelaskan, satu hal yang paling penting bagi perusahaan yang masuk ke dalam e-commerce adalah bidang IT.
"Dari sisi IT, kami cukup percaya diri kami akan dapat mengatasi berbagai masalah yang muncul," kata Bittner.
Meski mendominasi pasar, Lazada bukannya tanpa masalah. Mereka beberapa kali dikomplain konsumen karena beberapa penjual menjual barang palsu atau mengirim barang yang tak sesuai pesanan konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News