Menurut PC GAMER, Steam sempat menutup sistem penjualannya atau Steam Store selama beberapa saat. Setelah itu, pihak Valve dengan bertindak untuk memperbaiki masalah tersebut. Menurut SteamDB, masalah tersebut muncul dari sistem cache di Steam, mengakibatkan data tiba-tiba muncul ke permukaan.
Sementara itu, pihak Valve menyatakan bahwa kejadian tersebut bukan merupakan aksi peretasan dan hanya kesalahan sistem biasa. Valve juga menyatakan bahwa tidak ada aksi peretasan dan penjarahan akun pada saat itu. Meskipun demikian, Valve menyarankan pengguna Steam untuk mengganti password email mereka karena bisa saja, password mereka telah diketahui orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News