Dalam acara tersebut, Presiden Direktur OMRON Indonesia, Irawan Santoso, mengatakan bahwa teknologi otomatisasi industri memang akan berdampak pada pengurangan karyawan, tetapi hal tersebut tetap harus dilakukan jika ingin selamat dan dapat bersaing dengan negara lain.
"Teknologi otomatisasi pasti akan memangkas karyawan, karena pada dasarnya berbagai pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan kini dilakukan oleh mesin," ujar Irawan.
"Namun hal tersebut mau tak mau harus dilakukan jika ingin bersaing ke depannya, karena kompetitor di negara lain sudah mulai bahkan beberapa sudah menerapkan teknologi otomatisasi," lanjutnya.
Irawan juga mengatakan bahwa belum diterapkannya teknologi otomatisasi adalah salah satu faktor yang membuat berbagai produk buatan dalam negeri menjadi kalah bersaing. Ia menuturkan, teknologi industri di Indonesia saat ini masih memiliki beban produksi yang besar yang ujungnya berpengaruh pada harga produk di pasar. Beban tersebut dapat dihilangkan dengan teknologi otomatisasi.
Selain itu, teknologi otomatisasi juga membuat jumlah produksi lebih banyak dan menghasilkan produk yang lebih presisi tanpa adanya human error. Irawan memang memaklumi bahwa hal tersebut akan menimbulkan polemik di kalangan para buruh.
Menurutnya jika industri Indonesia tidak mengikuti permintaan pasar dan perkembangan zaman, maka industri tersebut akan tenggelam dan ujungnya para buruh juga menjadi korbannya.
Teknologi otomatisasi pada dasarnya memang diciptakan bukan untuk menggantikan atau mengurangi jumlah karyawan tetapi untuk mendorong meningkatkan keterampilan karyawan dengan menempatkan mereka kedalam pekerjaan-pekerjaan lain yang lebih mempunyai nilai tambah, sehingga mereka terdorong untuk meningkatkan keterampilan mereka. Tenaga manusia dan mesin harus berjalan secara harmonis untuk membantu meningkatkan efisiensi, produktifitas, dan menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id