Lamm berkonsultasi dengan ophthalmologist di Sekolah Kedokteran Hewan University of Pennsylvania dan beberapa spesialis mata hewan untuk menciptakan visualisasi perbandingan pandangan mata kucing dan manusia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lamm menciptakan visualisasi berdasarkan fakta mengenai mata kucing, salah satunya adalah tepian yang buram. Mata manusia didukung cakupan 20 derajat di setiap sisinya, sementara cakupan penglihatan kuning mencapai 30 derajat. Secara keseluruhan, ruang pandang kucing lebih luas, yaitu dengan rentang 200 derajat, dibandingkan rentang pandang manusia seluas 180 derajat.

Namun, jarak pandang kucing terbatas. Saat manusia dapat melihat objek pada jarak hingga 35 meter, kucing hanya mampu melihat hingga jarak 6 meter saja. Berdasarkan hasil penelitian, kucing mampu melihat warna biru dan kuning. Namun tidak demikian dengan warna merah, jingga atau coklat, sehingga pemandangan yang dilihat kucing lebih pucat dibandingkan manusia.

Kucing juga dapat melihat enam hingga delapan kali lebih baik di kondisi minim cahaya dibandingkan manusia. Hal ini sebagian besar disebabkan karena mata kucing dilengkapi lebih banyak rod, salah satu tipe fotoreseptor di retina.
Pupil berbentuk oval memungkinkan mata kucing terbuka dengan sangat lebar pada kondisi minim cahaya, namun bisa berubah menjadi bentuk garis tipis untuk melindungi retina mereka yang sensitif dari pencahayaan melimpah.

Seperti hewan lain yang mampu berburu di malam hari, kucing juga memiliki tapetum lucidum, lapisan reflektif berfungsi untuk memantulkan cahaya yang mengenai bagian belakang mata melalui retina. Cahaya yang dipantulkan ini kemudian diserap oleh rod, sehingga menyebabkan mata kucing terlihat bercahaya.