Tidak lama setelah perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok kian memanas hingga Nvidia dikabarkan tidak bisa menjual chip AI Nvidia H20, Jensen Huang pada 17 April 2025 langsung terbang ke Tiongkok.
Dikabarkan oleh media lokal Tiongkok, CCTV, disebutkan bahwa Jensen bertemu dengan Ren Hongbin yang merupakan Head of China Council Prmotion of International Trade atau komisi perdagangan internasional negara tersebut.
“Bisnis kami tumbuh besar di Tiongkok dan mereka sudah menyaksikan kami bertumbuh selama 30 tahun. Tiongkok adalah pasar penting bagi kami,” ucap Jensen Huang pada pertemuan tersebut yang diunggah akun YouTube CCTV.
‘Tentu saja ini adalah interaksi pasar yang besar untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok, dan ini menguntungkan kedua pihak. Jadi kami akan berusaha terus memberikan dukungan yang signifikan untuk mengoptimalkan produk kami dengan regulasi yang ada,” ujar Jensen.
Dampak perang dagang Amerika Serikat membuat Nvidia tidak bisa menjual akselerator AI chip Nvidia H20 yang kini dilaporkan mulai langka di Tiongkok. Kondisi tersebut diyakini membuktikan bahwa pengembangan teknologi AI Tiongkok sama sekali tidak melambat akibat perang dagang.
Hal menarik lain adalah kunjungan Jensen Huang ke Tiongkok juga bertemu dengan pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng. Bahkan Liang juga mendampingi Jensen bertemu pemerintah Tiongkok, DeepSeek dikabarkan merupakan konsumen potensial dari Nvidia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News