Pemerintah mengumumkan rencana ambisius untuk menghadirkan layanan internet dengan kecepatan hingga 1 Gbps.
Pemerintah mengumumkan rencana ambisius untuk menghadirkan layanan internet dengan kecepatan hingga 1 Gbps.

Pemerintah Siapkan Internet Super Cepat 1 Gbps

Lufthi Anggraeni • 28 Oktober 2025 20:50
Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan rencana ambisius untuk menghadirkan layanan internet dengan kecepatan hingga 1 Gbps secara bertahap di berbagai wilayah di Tanah Air.
 
Program tersebut merupakan bagian dari upaya mempercepat pemerataan akses digital dan mengangkat konektivitas Indonesia ke level global. Layanan ini turut membuka ruang bagi peningkatan produktivitas digital, pengembangan industri konten, pendidikan online interaktif, serta layanan publik berbasis teknologi.
 
Sebab, pemerintah menilai infrastruktur digital dinilai adalah fondasi utama untuk pertumbuhan ekonomi kreatif dan transformasi digital nasional. Rencana Komdigi menyebutkan bahwa target implementasi internet super cepat 1 Gbps akan dilakukan secara bertahap dari tahun 2026 hingga mencapai cakupan penuh di sejumlah kota dan kabupaten pada tahun 2029.

Salah satu laporan menyebut bahwa program ini terdaftar dalam Rencana Strategis Komdigi 2025-2029. Tahapan yang direncanakan antara lain uji coba atau peluncuran di sejumlah kota/kabupaten utama sebagai pilot project pada tahun 2026 mendatang.
 
Sementara itu, pemerintah berencana memperluas implementasi internet cepat ke lebih banyak daerah, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T) pada tahun 2027 hingga tahun 2028. Pemerintah menargetkan hingga 38 kota/kabupaten terjangkau akses internet 1 Gbps pada tahun 2029.
 
Untuk mewujudkan layanan 1 Gbps ini, pemerintah tidak hanya mengandalkan kabel serat optik saja. Pengembangan teknologi seperti Fixed Wireless Access (FWA) juga menjadi opsi untuk menjangkau daerah yang belum terlayani kabel serat atau satelit.
 
FWA memungkinkan penyebaran koneksi broadband yang lebih fleksibel dan hemat biaya ke rumah atau sekolah di wilayah sulit jangkau. Selain itu, pemerintah juga mendorong konsep open access network agar operator besar maupun kecil dapat berbagi infrastruktur, sehingga biaya investasi lebih efisien dan harga layanan bagi masyarakat bisa ditekan.
 
Kendati rencana ambisius telah ditetapkan, sejumlah tantangan nyata masih menanti. Pertama, pembangunan infrastruktur di wilayah 3T memerlukan biaya besar dan logistik yang rumit. Kedua, ketersediaan spektrum frekuensi dan regulasi yang mendukung perlu diselesaikan agar operator dapat cepat mengeksekusi.
 
Ketiga, adopsi masyarakat terhadap kecepatan tinggi bergantung pada perangkat dan kesiapan infrastruktur lokal, tidak semua rumah tangga memiliki peranti atau kondisi kabel/jaringan optimal. Sebagai informasi, kecepatan 1 Gbps memungkinkan streaming video 4K atau bahkan 8K bisa lebih lancar tanpa buffering.
 
Selain itu, kecepatan 1 Gbps memungkinkan penggunaan aplikasi berat seperti real-time collaboration, cloud gaming, atau konferensi video bisa terasa lebih mulus, serta meningkatkan peluang kerja jarak jauh dan kegiatan kreatif digital seperti editing video dan kolaborasi global.
 
Pemerintah melalui Komdigi tengah menyiapkan jaringan internet dengan kecepatan hingga 1 Gbps untuk mempercepat transformasi digital nasional. Dengan jadwal pelaksanaan dari 2026 hingga 2029, teknologi kabel serat optik, FWA, dan konsep open access menjadi pilar utama.
 
Kendati tantangan tidak kecil, termasuk infrastruktur dan regulasi, program ini menjadi langkah strategis dalam memastikan masyarakat Indonesia dapat menikmati konektivitas kelas dunia. Bagi pengguna ini adalah kesempatan untuk bersiap menghadapi era digital yang jauh lebih cepat dan produktif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan