"BukaLapak akan membuka kantor riset center terbesar di Bandung pada tahun 2019. Tapi saat ini kami masih dalam tahap persiapan, sedang cari lokasi yang pas di Bandung dan masih menghimpun talenta lokal untuk dukung riset center ini," ujar Founder dan CEO BukaLapak Achmad Zaky.
Pembangunan gedung pusat riset dan pengembangan tersebut juga disebut Zaky direncanakan akan dimulai pada pertengahan tahun 2018. Pusat riset ini ditujukan sebagai basis pengembangan teknologi masa depan yang nantinya, diakui Zaky, akan diaplikasikan pada platform BukaLapak.
Tidak melulu soal software, Zaky juga memastikan bahwa pusat riset dan pengembangannya akan menjadi wadah bagi perusahaannya dalam mengembangkan hardware terkait. Zaky menyebut ingin mengembangkan teknologi Internet of Things (IoT), pembelajaran mesin, pengiriman dengan drone.
Selain itu, BukaLapak juga menargetkan sebesar 30 persen aktivitas terkait teknis akan dipusatkan pada pusat riset tersebut. Aktivitas untuk mahasiswa di Bandung, yang diharapkan dapat membantu menghubungkan mahasiswa dengan industri, sehingga lebih siap dalam memasuki dunia kerja.
Zaky juga menyebut saat ini sudah berdiskusi dalam upayanya untuk menjalin kerja sama dengan pihak pemerintah setempat dan universitas. Pemilihan Bandung sebagai lokasi pusat riset BukaLapak, diakui Zaky berlandaskan sejumlah alasan.
Bandung juga dinilai Zaky sebagai kota pelajar dengan terfokus pada pendidikan terkait teknik dan teknologi terbesar di Indonesia. Sebab di kota tersebut, universitas dengan jurusan teknik lebih banyak jika dibandingkan dengan kota lainnya.
Selain itu, kehadiran ini menjadi wujud tanggung jawab BukaLapak dalam mengembangkan talenta lokal di Indonesia. Saat ini, pusat riset dan pengembangan tersebut telah didukung oleh 20 orang teknisi, dan BukaLapak menargetkan untuk menambah dukungan teknisi tersebut menjadi 200 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News