Tech Crunch juga melaporkan, Uber menyetujui keputusan yang memerintahkannya membayarkan dana sebesar USD100 juta kepada pengemudi di wilayah San Fransisco dan Massachusetts pada April lalu. Selain itu, aplikasi penyedia layanan transformasi ini juga dihadapkan dengan sejumlah tuntutan hukum kelas nasional, serta tuntutan dari New York Taxi Workers Alliance.
Hingga saat ini, baik pihak Uber maupun kuasa hukum wakil pengemudi belum bersedia untuk memberikan informasi resmi terkait kasus terbaru ini. Namun, kuasa hukum pengemudi tengah menyusun draft untuk penyelesaian kasus secara formal.
Uber berupaya menyelesaikan kasus ini secepat mungkin, akibat pengeluarannya yang semakin membengkak. Uber telah mengeluarkan dana sekitar USD1 hingga USD2 juta pertahun hanya untuk wilayah Tiongkok. Namun, CEO Uber, Travis Kalanick mengaku Uber mengalami keuntungan pendapatan pada bulan Februari di wilayah Amerika Serikat.
Perusahaan yang baru saja mendapatkan pinjaman sebesar USD2 miliar dan USD3,5 miliar dari pihak Arab Saudi ini menagaku akan meneruskan fokusnya untuk merambah pasar di seluruh dunia, serta menghadapi permasalahan yang mungkin akan hadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id