Mungkin terkesan berlebihan, tetapi berdasarkan pantauan kami, pihak pemerintah Bangladesh menyatakan bahwa mereka memiliki alasan yang bagus untuk melarang penggunaan keduanya.
Mereka mengatakan, Tango dan Viber dimanfaatkan oleh para aktivis untuk mengatur demonstrasi, sehingga para demonstran cenderung lebih agrasif dan menimbulkan kekerasan. Alhasil, demonstrasi itu cenderung mengarah pada kerusuhan yang berdampak pada kerusakan fasilitas publik. Pelarangan ini dieksekusi langsung oleh semua perusahaan telekomunikasi Bangladesh.
Pemerintah mengaku larangan ini bersifat sementara, dan akan dihapus setelah situasi kembali normal. Sebagai informasi tambahan, demonstrasi yang mengarah pada kerusuhan ini menyebabkan 25 orang tewas, sampai membuat pemerintah menurunkan jajaran personel militer, hingga pasukan khusus anti-militan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id