Ilustrasi: Ericsson
Ilustrasi: Ericsson

Layanan Seluler Global Mulai Tatap Jaringan 6G, Harus Pakai AI

Mohamad Mamduh • 25 November 2025 18:10
Jakarta: Sektor telekomunikasi global mulai mengalihkan pandangannya dari 5G ke era konektivitas berikutnya: 6G. Berdasarkan Ericsson Mobility Report November 2025, proses standardisasi untuk 6G telah dimulai, menandai awal dari gelombang seluler baru yang diharapkan akan sepenuhnya didukung oleh kecerdasan buatan (AI).
 
Laporan tersebut menyoroti bahwa jaringan 6G yang berbasis AI (AI-native), bersama dengan kapabilitas baru seperti integrated sensing and communication (ISAC), akan memungkinkan munculnya kasus penggunaan (use cases) dan kelas perangkat yang sama sekali baru. Kemajuan ini diprediksi akan membuka peluang bisnis baru yang signifikan bagi penyedia layanan.
 
Jaringan 6G, yang proses standarisasinya didasarkan pada ITU IMT-2030 (3GPP Release 21), diperkirakan akan mengadopsi arsitektur standalone (SA) secara eksklusif. Arsitektur ini akan dibangun di atas prinsip-prinsip 5G SA, namun diperluas dengan kemampuan tambahan seperti AI dan ISAC. Arsitektur Radio Access Network (RAN) dan antarmuka radio yang baru juga akan didefinisikan.

Dengan teknologi jaringan baru ini, layanan yang muncul akan mencakup massive digital twinning, autonomous mobility, dan wide-area mixed reality, yang semuanya kemungkinan akan memperoleh adopsi komersial yang lebih luas. Interdependensi yang semakin erat antara AI, cloud, dan seluler menjadi kunci untuk membuka potensi penuh dari ekosistem ini.
 
Pertumbuhan pasar 6G diprediksi akan solid. Diperkirakan pada tahun 2031, sebagian besar jaringan di negara-negara terdepan akan ditingkatkan ke 6G. Sementara itu, total langganan 6G secara global diperkirakan akan mencapai 180 juta pada akhir tahun 2031. Penting untuk dicatat bahwa angka proyeksi ini belum termasuk adopsi awal perangkat Internet of Things (IoT) berkemampuan AI seperti kendaraan otonom, kacamata pintar (smart glasses), dan drone.
 
Waktu peluncuran komersial 6G akan bervariasi antar wilayah:Negara-negara yang meluncurkan 5G relatif awal, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara GCC, diperkirakan akan menjadi yang pertama meluncurkan layanan 6G komersial. India, dengan ambisi untuk memimpin dalam teknologi 6G, diperkirakan akan meluncurkan 6G lebih awal dibandingkan dengan peluncuran 5G mereka.
 
Sebaliknya, peluncuran layanan 6G komersial di Eropa diantisipasi tertinggal sekitar satu tahun dari negara-negara lain, yang disebabkan oleh peluncuran 5G SA yang lebih lambat. Meskipun langganan 6G diperkirakan masih terbatas pada tahun 2031 dibandingkan 5G, fondasi teknologinya telah diletakkan untuk mendefinisikan kembali kemungkinan layanan di masa depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan