CEO Cambridge Analytica, Alexander Nix. (Barcroft Media/Getty)
CEO Cambridge Analytica, Alexander Nix. (Barcroft Media/Getty)

Sebelum Bangkrut, CEO Cambridge Analytica Dilaporkan Ambil Rp100 Miliar

Ellavie Ichlasa Amalia • 07 Juni 2018 11:15
Jakarta: Mantan CEO Cambridge Analytica Alexander Nix dituduh mengambil USD8 juta (Rp111 miliar) dari perusahaan sebelum perusahaan konsultasi data tersebut menyatakan diri bankrut. 
 
Investor yang mendukung perusahaan melakukan rebranding kini mencoba untuk meminta Nix untuk mengembalikan uang tersebut, lapor The Financial Times. Namun, dikabarkan, Nix menolak untuk mengembalikan uang yang dia ambil. 
 
Nix dikabarkan mengambil uang tersebut tidak lama setelah wartawan-wartawan asal Inggris mulai melaporkan keterlibatan perusahaan dalam penyalahgunaan data pribadi pengguna Facebook.

Meski skandal itu tidak memberikan dampak buruk pada Facebook, skandal tersebut memaksa Cambridge Analytica menyatakan diri bankrut pada awal Mei. 
 
Nix tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar. 
 
Nix membantah bahwa dia mengambil uang tersebut dalam sesi dengan parlemen Inggris. "Tuduhan yang dibuat dalam artikel salah. Fakta-fakta yang disebutkan dalam artikel tidak benar," kata Nix, menurut laporan CNET
 
Seperti yang disebutkan oleh Engadget, meskipun telah menyatakan diri bankrut, Cambridge Analytica masih harus menghadapi investigasi dari FBI dan Department of Justice terkait keuangan mereka dan juga keterlibatan perusahaan dalam skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook. 
 
Pemerintah Inggris juga kini tengah menyeliki tersebut. Nix bahkan harus menghadap Parlemen untuk kedua kalinya pada hari Rabu waktu setempat. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan