Diskusi panel yang berlangsung di Indonesia Convention Center (ICE) di BSD City, Tangerang, bersamaan dengan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 mengungkap bahwa PLN sejak lama telah mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.
Agus Trisusanto VP Digitalisasi Kelistrikan Divisi Management Digital PLN menyebut bahwa teknologi AI bukan baru diadopsi oleh perusahaannya. Teknologi tersebut diakui membantu bisnis bertransformasi baik dalam hal operasional maupun pelayanan ke pelanggan.
“Lini bisnis kami itu sangat luas yaitu mulai dari pembangkit (Generation), transmisi (Transmission), distribusi (Distribution), hingga ritel (Retail & Beyond). Semuanya sudah memanfaatkan teknologi AI,” kata Agus.
Dia mengklaim bahwa teknologi AI dan machine learning (ML) sudah dimaksimalkan pemanfaatannya pada value chain. Dampak positifnya bahkan sudah sangat terasa sebagai perjalanan transformasi digital PLN.
“Di pembangkit listrik, kami telah memanfaatkan AI untuk mempelajari historical data dari kegiatan sootblower, pembersihan kerak dan debu sisa pembakaran batubara di pipa pemanas boiler PLTU,” ungkap Agus.
“Jadi sebelum AI, kami kan menyemprotkan air dengan feeling aja, hal ini sebenarnya mubazir resources, mulai dari air, tenaga dan waktu, hingga keamanan. Kalau semprotan berlebihan bisa terjadi slagging yang merusak,” imbuhnya.
Teknologi AI kini bisa melakukan prediksi dan menciptakan forecaster model untuk mengoptimalkan proses pembersihan dengan menjaga parameter keselamatan. Teknologi AI juga disebut Agus membantu memprediksi penggunaan listrik serta pasokan yang dibutuhkan.
“Jadi kita sebelumnya melakukan perhitungan manual untuk menghitung dan memprediksi konsumsi listrik masyarakat serta pasokan yang harus disediakan. Nah, di saat cuaca sering hujan rupanya masyarakat jarang menyalakan AC,” tutur Agus.
“Artinya kan konsumsi listrik justru rendah. Di sini AI digunakan dengan integrasi teknologi Automatic Weather Station untuk membuat demand forecasting penggunaan listrik yang lebih akurat dan dinamis dengan kondisi di lapangan,” jelas Agus.
Di sisi layanan kepada pelanggan atau ritel, PLN menghadirkan teknologi AI dan digital lewat hadirnya aplikasi PLN Mobile. Fitur pelaporan baca meter mandiri yang dilakukan masyarakat diklaim sangat membantu PLN.
Kini mereka tidak perlu menugaskan banyak petugas catat meter yang bekerja secara manual dan mungkin mengganggu kenyamanan penghuni rumah. Fitur tersebut diklaim membantu mengurangi kesalahan dalam baca meter lewat teknologi Optical Character Recognition.
“Jadi teknologi OCR secara akurat bisa membaca catat meter secara akurat dari foto baca meter mandiri yang diunggah pelanggan ke aplikasi PLN Mobile,” katanya.
Tidak sampai di sini, PLN Mobile juga kini akan mengirimkan notifikasi saat token meter listrik sudah mau habis. Fitur ini dihadirkan lewat kemampuan AI yang menganalisa historical data pemakaian listrik atau konsumsi pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id