Pencapaian ini menjadikan Indosat sebagai satu-satunya perusahaan telekomunikasi (telco) asal Indonesia yang meraih penghargaan bergengsi tersebut setelah melalui proses seleksi ketat.
Dalam upaya menjadi AI-Native Telco, Indosat mengintegrasikan kecerdasan artifisial (AI) ke dalam pekerjaan sehari-hari untuk meningkatkan produktivitas, mulai dari efisiensi energi, pengelolaan stok tim sales, hingga rekomendasi karier yang personal.
Berbagai solusi AI juga dihadirkan untuk karyawan, salah satunya adalah Administration Assistant Robotic Indosat (ASTRID), asisten virtual human resources (HR) yang menyederhanakan proses administratif.
Selain itu, Indosat juga meluncurkan program-program berdampak luas seperti Indonesia AI Center of Excellence dan Sahabat AI, yang menyediakan Large Language Model (LLM) open source berbahasa Indonesia.
Dari sisi budaya dan kesejahteraan, Indosat memprioritaskan lingkungan yang inklusif, dengan menargetkan lebih banyak pemimpin perempuan di tengah rendahnya partisipasi perempuan di dunia kerja.
Kesejahteraan karyawan didukung melalui klinik kesehatan, akses psikolog, layanan mental, komunitas hobi dan olahraga, serta dukungan finansial berupa kompensasi kompetitif dan insentif kinerja. Untuk pengembangan karier, perusahaan menyediakan lebih dari 400 pelatihan per tahun dan 25.000 kursus online.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menyatakan bahwa membangun talenta AI-native adalah tentang mempersiapkan karyawan untuk masa depan mereka sendiri. Sinha menambahkan bahwa ketika kesejahteraan dan pertumbuhan karyawan dijaga, hasil bisnis juga akan ikut meningkat.
Hal ini terbukti dari kinerja kuartal ketiga 2025 Indosat yang melayani hampir 100 juta pelanggan, dengan pendapatan tumbuh 3,8% dan laba bersih naik 29,1% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News