India Bikin Bajaj Rasa Uber dengan Aplikasi Pooch-O

Rizky Noor Alam • 04 November 2014 18:09
medcom.id: Bajaj, mungkin semua orang tahu dengan jenis kendaraan umum beroda 3 tersebut. Di Indonesia, terutama di Jakarta, ia pernah berjaya di eranya karena memiliki fleksibilitas; dapat masuk ke jalan dan gang kecil.
 
Namun seiring dengan perkembangan waktu, daerah operasional Bajaj kian terbatas. Selain trayeknya, Bajaj di Jakarta pun saat ini bertransformasi menjadi kendaraan umum berwarna biru yang ramah lingkungan karena berbahan bakar gas, dari sebelumnya berwarna oranye dengan suara yang bising dan mengeluarkan asap.
 
Di negeri asalnya, India, eksistensi masih tetap ada sampai sekarang; di beberapa kota ia disebut dengan nama “Auto”, karena pelayanannya yang semakin sederhana dan mudah, semudah mengambil ponsel dari saku celana.

Di New Delhi, Ibu Kota India, ada sebuah aplikasi mobile untuk Android yang diberi nama Pooch-O yang dikembangkan oleh Dinas Transportasi Perkotaan setempat. Fungsinya untuk mengefisienkan kinerja para sopir Auto, sehingga mereka bisa mengangkut penumpang yang lebih banyak.
 
Aplikasi tersebut bisa menunjukkan lokasi Auto --sebelumnya sudah dipasangi GPS-- yang berada di sekitar kita, sehingga penumpang dapat mengetahui lokasi Auto terdekat melalui Google Maps. Kita tinggal mengklik ikon Auto yang kita inginkan, setelah itu dalam beberapa saat Auto tersebut akan menghampiri kita.
 
“Kami tidak harus mencari penumpang kami,” ungkap seorang supir Auto, Rajesh Sheena seperti yang dikutip dalam halaman BBC.
 
Selain mempermudah untuk mendapatkan pelayanan transportasi, Pooch-O juga memberikan kemudahan dalam hal menghitung tarif, sesuatu yang biasa kita temui di Uber atau Lyft. Di Mumbai, contohnya, aplikasi tersebut digunakan untuk mengkalkulasi tarif sesuai dengan jarak, sehingga penumpang tahu berapa jumlah uang yang harus dibayar.
 
Meskipun banyak hal positifnya, aplikasi Pooch-O masih perlu diperbaiki. Salah satu sopir Auto, Basir Hussein, misalnya, mengeluhkan aplikasi tersebut justru membuatnya tak mendapat penumpang.
 
Selain di New Delhi, aplikasi yang serupa juga berkembang di India Selatan, tepatnya di kota Bengalore. Aplikasi tersebut bernama mGaadi yang dikembangkan oleh perusahaan swasta milik Kiran Raj.
 
mGaadi secara umum memiliki fungsi yang sama dengan Pooch-O. Namun cara kerjanya tak menggunakan GPS berteknologi tinggi seperti Pooch-O, melainkan melalui panggilan telepon yang juga akan terekam oleh server perusahaan.
 
India mungkin salah satu negara yang terobsesi pada smartphone dan teknologi, tetapi mereka memanfaatkannya untuk memodernkan hal-hal yang sering dipinggirkan.
 
Aplikasi seperti Pooch-O dan mGaadi adalah contoh pemanfaatkan teknologi untuk mengatasi kacaunya sistem transportasi di perkotaan. Selain turut memperbaiki sistem transportasi perkotaan, aplikasi semacam ini juga terbukti dapat meningkatkan pendapatan sang sopir dan membantu penumpang mendapatkan pelayanan transportasi umum. Nilai tambah lainnya adalah menciptakan rasa aman dan murah bagi kedua pihak. (Riz/BBC)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan