Menurut Futurism, Weir menganggap kolonisasi Mars merupakan langkah yang "terlalu jauh". Menurutnya, manusia harus lebih dulu membangun koloni dan tempat tinggal di Bulan sebelum pergi ke Mars. Itulah mengapa dalam buku terbarunya, Weir menuliskan kisah mengenai upaya kolonialisasi manusia di Bulan, bukan Mars.
"Kali ini saya ingin menulis cerita tentang manusia Bumi yang mulai tinggal di tempat selain Bumi," ujar Weir. "Saya langsung berpikir Bulan adalah tempat yang tepat karena kemungkinan tempat tersebut yang bakal menjadi lokasi koloni luar angkasa pertama manusia."
Penyataan Weir memang ada benarnya. Membangun koloni di Mars memang sangat sulit, baik secara teknis maupun finansial.
Sementara membangun koloni di Bulan jauh lebih mudah ketimbang di Mars. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah jarak Mars yang lebih jauh dari Bulan dari Bumi.
Meski demikian, membangun koloni di Bulan masih bukan perkara yang mudah. Bulan hampir tidak memiliki atmosfer sehingga radiasi kosmik dan meteor menjadi ancaman utama sebuah koloni. Para ilmuwan sudah beberapa kali melakukan investigasi di Bulan untuk mencari lokasi yang tepat bagi koloni pertama Bumi.
Salah satu lokasi yang ditemukan adalah sebuah kubah lava raksasa di Marius Hill di Bulan. Lokasi yang baru saja ditemukan oleh ilmuwan Jepang tersebut diperkirakan merupakan lokasi yang tepat untuk membangun koloni karena jika sebuah koloni dibangun di bawah permukaan Bulan maka risiko akibat radiasi kosmik dan ancaman lainnya menjadi jauh berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News