Elon Musk resmi mencoba membatalkan kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter.
Elon Musk resmi mencoba membatalkan kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter.

Elon Musk Berupaya Gagalkan Rencana Beli Twitter

Lufthi Anggraeni • 09 Juli 2022 13:24
Jakarta: Elon Musk resmi mencoba membatalkan kesepakatan bernilai USD44 miliar (Rp) untuk mengakuisisi Twitter. Dalam dokumen yang didaftarkan kepada SEC, pengacara Musk menyebut CEO Tesla ingin membatalkan perjanjian tersebut.
 
Mengutip Engadget, pengacara Musk mengutarakan representasi yang salah dan menyesatkan yang disampaikan oleh Twitter sebagai alasan pendorong keinginan tersebut. Dalam pernyataannya, Board of Director (BoD) Twitter menyebut pihaknya masih berkomitmen untuk menyelesaikan transaksi dan akan mengambil langkah hukum terhadap Musk.
 
Twitter dan Musk telah berseteru selama beberapa bulan terkait cara perusahaan menghitung jumlah dari bot dan akun palsu di platform jejaring sosial tersebut. Dalam surat yang didaftarkan kepada SEC, pengacara Musk menegaskan bahwa Twitter telah menahan informasi dan menyesatkan Musk tentang angka sebenarnya.

Twitter telah lama menyatakan bahwa akun palsu hanya berkontribusi sebesar lima persen dari jumlah keseluruhan akun di platform miliknya, dan menyerahkan beberapa rangkaian data internal ke Musk untuk mendukung klaim tersebut.
 
Namun data tambahan masih belum cukup untuk menenangkan Musk, yang terus meminta estimasi resmi Twitter. Dalam dokumen SEC, pengacara Musk menyatakan bahwa meski belum menyediakan informasi lengkap kepada Musk yang akan memungkinkannya melakukan tinjauan lengkap dan komprehensif terhadap akun spam dan palsu, Twitter disebut secara dramatis memperkecil jumlah akun palsu.
 
Pengacara Musk menyebut bahwa analis awal yang dilakukan penasihat Musk atas informasi yang diberikan oleh Twitter hingga saat ini, menyebabkan Musk sangat yakin bahwa proporsi akun palsu dan spam yang termasuk dalam jumlah mDAU yang dilaporkan jauh lebih tinggi dari 5 persen, tanpa menjabarkan secara detail bukti pendukung pernyataan ini.
 
Sementara itu, merujuk pada pernyataan dari dewan direksi perusahaannya, juru bicara Twitter mengatakan perusahaan akan mengambil tindakan hukum untuk memaksa kesepakatan ditutup. Sebelumnya, The Financial Times melaporkan bahwa Twitter bersedia berperang untuk menutup kesepakatan, dan bahwa CEO Parag Agrawal telah lebih agresif secara internal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan