PSN juga menyiapkan proyek jangka panjang, dengan beberapa satelit HTS selanjutnya. Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso menyebutkan ada tiga satelit lagi yang akan diluncurkan.
"Demand internet di Indoensia lebih besar dari supply. Indonesia menjadi penyewa terbesar satelit asing dan pengimpor satelit terbesar," ungkap Adi. 40-50 persen pengguna internet Indonesia mengonsumsi konten video.
"Kapasitas penggunaan satelit di Indonesia bahkan sama dengan kebutuhan penggunaan satelit untuk kawasan Uni Eropa. Ini sangat besar," timpal Adi. Oleh sebab itu, Adi menegaskan Indonesia masih butuh banyak satelit sendiri.
Dalam presentasi yang ditampilkan ada tiga satelit HTS yang akan diluncurkan hingga 2023. PSN akan meluncurkan satelit Nusantara 2, yang mengorbit di 113 derajat kemudian ada PSN 144 di 114 derajat lalu yang tercanggih adalah PSN VII di 146 derajat.
PSN VI atau Nusantara 1 menyediakan kapasitas total bandwidth 15Gbps, sementara PSN VII menyediakan bandwidth 100Gbps. Adi menyebut ingin mencapai target bandwidth total 125 Gbps dari keempat satelit tersebut.
Dalam hitung-hitungan yang dibuat oleh Adi, kapasitas bandwidth tersebut masih tidak cukup. Indonesia saat ini sudah memiliki empat satelit sendiri yang mengudara selain milik PSN.
Empat satelit lainnya merupakan milik Telkom, Indosat, BRI, dan MNC. Disebutkan bahwa orbit 144 derajat di atas Indonesia masih kosong, dan PSN menargetkan PSN 144 untuk mengisi slot tersebut.
"Di Indonesia ada 25 ribu desa dan 25 juta orang tanpa koneksi internet ada ribuan fasilitas pemeritahan untuk pelayanan publik yang juga membutuhkannya. Jadi kebutuhan koneksi internet sangat besar, saat ini demand lebih besar dari supply," jelas Adi.
Adi mengungkapkan bahwa PSN menargetkan tiap tahunnya ada 300-500 desa yang terhubung internet dengan teknologi satelit HTS buatannya. Mereka juga berusaha menyediakan fasilitas antena receiver atau VSAT yang harga semakin terjangkau dan ringkas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News