Aplikasi digital yang berbasis Farm Chain management System (FCMS) ini diberi nama "Satwa Nusantara". Aplikasi ini diciptakan XL untuk membantu para petani pemilik ternak di desa tersebut dalam menyediakan informasi lengkap mengenai kebutuhan pakan dan kesehatan sapi, sehingga sapi dapat tumbuh sehat dan memiliki nilai ekonomi besar saat nanti dijual.
Menurut laporan XL, ternak sapi menjadi salah satu komoditi di desa ini. Namun, masyarakat atau peternaknya masih mengalami kendala kurangnya informasi kondisi sapi yang lengkap, sehingga hewan ternaknya kerap kelaparan dan bobotnya menyusut.
Ketimbang hewan ternaknya mati, akhirnya sebagian peternak memilih menjualnya dengan harga yang sangat rendah. Padahal, jenis sapi yang ada di desa Karang Tekok termasuk jenis sapi unggul dan berpotensi besar secara ekonomi untuk dikembangkan.
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya, menjelaskan bahwa konsep FCMS ini ditujukan untuk memaksimalkan produktivitas pertanian dengan cara menata, memantau dan merencanakan rantai pengelolaan dari hulu ke hilir dari mulai pemeliharaan, panen, pemasaran hingga pengembangan produk dari ternak.

Sementara untuk kasus di desa Karang Tekok ini, solusi FCMS difokuskan mengatasi masalah pakan dan kesehatan ternak. Bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Jember dan Balai besar Inseminasi Buatan Singosari, Desa Toyomarto, Singosari Malang, Jawa Timur, setiap data yang dikumpulkan akan diolah bersama dan dipaparkan kembali kepada pemilik ternak.
Setiap pemilik ternak akan memberikan data masing-masing ternaknya yang meliputi umur, jenis kelamin, bobot, jenis sapi, bahan baku pakan dan stok pakan jadi. Data-data tersebut kemudian akan disimpan di bank data yang dikelola oleh admin yang dijalankan oleh tim.
Secara berkala, sesuai dengan perkembangan kondisi ternak, para pemilik sapi akan memperbarui data-data tersebut. Dengan demikian validitas data akan selalu terjaga, sehingga analisa yang dihasilkan juga berkualitas.
Bagi pemilik ternak pemantauan dan pembaruan data terkait kondisi sapi dan pakannya bisa dilakukan juga secara digital. Untuk itu, disediakan aplikasi sederhana yang mudah mereka dioperasikan.
Benefit dari solusi ini pengelolaan data-data ternak ini akan menghasilkan data riil dan analisa mengenai populasi sapi, jumlah pakan yang dibutuhkan, baik pakan organik maupun pakan tambahan, potensi pertambahan ternak hingga beberapa tahun ke depan, hingga potensi stok daging yang tersedia, dan tentunya nilai ekonomi yang dimiliki desa dari ternak.
"Solusi "Satwa Nusantara" ini akan membantu para petani pemilik ternak di sini untuk memastikan ternak-ternak mereka, terutama sapi, bisa tercukupi pakan dan kondisi kesehatannya sepanjang tahun, termasuk di musim kemarau," tutur Yessie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News