Pengaksesan ini dilaporkan telah terjadi setidaknya selama beberapa bulan. Dalam catatan rapat staf internal dan presentasi yang dihimpun BuzzFeed News, pegawai TikTok dilaporkan mengungkap bahwa mereka harus meminta bantuan rekan di Tiongkok untuk mengakses data pengguna AS, sebab tidak dapat mengaksesnya sendiri.
Salah satu anggota tim departemen kepercayaan dan keamanan TikTok diduga menyebut bahwa semua informasi terlihat di Tiongkok, sedangkan pegawai lain menyebut teknisi berbasis di Tiongkok mengakses semua informasi.
Tindakan ini dilaporkan terjadi sejak setidaknya bulan September 2021 lalu hingga Januari 2022, dan diikuti tuduhan serupa yang dilaporkan oleh CNBC pada tahun lalu. TikTok telah menghadapi kritik selama beberapa tahun terakhir akibat tuduhan membeberkan data pengguna di AS kepada Tiongkok.
Sebagai pengingat, induk perusahaan TikTok, ByteDance, berbasis di negara tirai bambu tersebut. Pada tahun 2020 lalu, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam TikTok dengan larangan nasional.
Trump juga berupaya memaksa perusahaan tersebut untuk memisahkan aset berbasis di AS dari ByteDance, menyebutnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. TikTok tidak pernah benar-benar menjual aset berbasis di AS miliknya, namun membahas untuk menjadikan perusahaan software asal AS Oracle sebagai mitra teknologi terpercaya.
Kesepakatan ini dilaporkan dalam tahap akhir setelah Presiden Joe Biden menjabat, namun akhirnya kembali muncul di internet pada bulan Maret lalu melalui laporan disebut dengan nama Project Texas.
Inisiatif ini, yang mengacu pada kantor pusat Oracle di Texas, ditujukan untuk menjaga data pengguna AS di server Oracles, menghalangi akses dari ByteDance yang berbasis di Tiongkok. Salah satu bentuk kesepakatan ini diperkirakan tengah berlangsung, sebab TikTok telah mengumumkan transisi ke server Oracle.
TikTok menambahkan bahwa pihaknya akan menggunakan server berbasis di Virginia, AS dan Singapura sebagai cadangan, namun menargetkan untuk menghapus data pribadi pengguna dari server tersebut untuk berporos sepenuhnya pada server Oracle yang berbasis di AS.
Namun hingga saat ini, belum tersedia informasi soal rencana lebih lanjut TikTok dalam menyelesaikan peralihan ke server Oracle.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News