Robot berteknologi tinggi ini dirancang untuk mendukung berbagai operasi taktis, termasuk pengintaian, penjinakan bom, dan deteksi zat berbahaya. Lantas, seperti apa spesifikasi lengkap dari robot ini.
Robot i-K9 merupakan hasil kerja sama antara Polri, PT SARI Teknologi, dan PT Ezra Robotics. Dasar pengembangannya menggunakan platform robodog X30 buatan perusahaan teknologi DEEP Robotics dari Tiongkok. Kendati berbasis luar negeri, modifikasi dan integrasi kecerdasan buatan dilakukan oleh perusahaan dalam negeri.
Dikutip dari berbagai sumber dari segi dimensi, i-K9 memiliki ukuran sekitar 1000 × 585–715 × 470 mm dengan bobot mencapai 56 hingga 59 kilogram, termasuk baterai. Desain tubuhnya kokoh dan menyerupai postur anjing besar, menjadikannya ideal untuk mobilitas di berbagai medan. Tak hanya itu, bodinya telah mengantongi sertifikasi IP67 yang membuatnya tahan air dan debu.
Ketangguhan i-K9 tidak hanya sebatas tampilan fisik. Robot ini sanggup beroperasi di suhu ekstrem mulai dari minus 20 derajat hingga 55 derajat Celsius. Baterainya pun sangat tangguh, memungkinkan robot ini bertugas selama 8 hingga 12 jam dengan jarak tempuh lebih dari 10 kilometer.
Dalam hal kecepatan, i-K9 mampu berlari hingga 4 meter per detik atau sekitar 14 km/jam. Ia juga bisa menaklukkan medan dengan kemiringan hingga 45 derajat dan melewati rintangan setinggi 20 sentimeter, menjadikannya sangat adaptif dalam misi di lapangan.
Robot ini dibekali empat sensor LiDAR untuk pemetaan lingkungan secara real-time serta sejumlah kamera visual dan termal. Untuk konektivitas, tersedia dukungan Wi-Fi dan USB 2.0/3.0, sementara versi X30 Pro telah mendukung navigasi otonom berbasis SLAM (Simultaneous Localization and Mapping).
Teknologi AI
Teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi keunggulan utama i-K9. AI di dalamnya mampu melakukan analisis perilaku mencurigakan serta mendeteksi keberadaan zat berbahaya seperti narkotika, bahan peledak, gas beracun, hingga senyawa kimia mematikan. Fitur ini sangat krusial untuk memperkecil risiko terhadap personel manusia.Penggunaan i-K9 sangat beragam, mulai dari patroli cerdas, pengawasan keramaian, penjinakan bom, hingga pencarian korban bencana. Bahkan, robot ini diklaim mampu mengumpulkan bukti forensik berupa sidik jari dan DNA di lokasi kejadian, menjadikannya sebagai alat bantu digital yang sangat mumpuni.
Saat ini, robot i-K9 dikendalikan secara manual melalui gamepad yang mirip dengan joystick konsol gim. Namun, ke depannya, Polri membuka peluang untuk peningkatan ke arah pengendalian semi-otomatis hingga sepenuhnya otonom.
Polri diketahui telah memiliki sekitar 14 hingga 25 unit i-K9 dengan harga per unit berkisar antara Rp2,9 miliar hingga Rp4,2 miliar, tergantung pada kelengkapan sensor dan fitur tambahan. Meski tergolong mahal, investasi ini dianggap sebanding dengan peran vital i-K9 dalam meningkatkan efektivitas dan keselamatan aparat di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News