Bagi yang belum tahu, KakaoTalk adalah perusahaan internet seperti Google yang berbasis di Korea Selatan. KakaoTalk sebenarnya pernah eksis di Indonesia ketika mereka sama populernya dengan aplikasi Line asal Jepang.
Dikutip dari situs Tech Crunch, OpenAI telah menandatangani kerjasama strategis dengan KakaoTalk yang juga merupakan aplikasi messaging populer di Korea Selatan, selain WhatsApp.
Momentum kerja sama ini ditandai oleh jabat tangan antara CEO OpenAI sekaligus pencipta ChatGPT yaitu Sam Altman dan CEO KakaoTalk, Shina Chung. Keduanya akan bekerja sama dalam tiga proyek yang digarap dalam waktu dekat.
Proyek tersebut di antaranya adalah pengembangan bersama asisten AI berbahasa Korea yang bernama Kanana mengandalkan OpenAI, mengintegrasikan teknologi OpenAI ke dalam KakaoTalk, dan Kakao akan menjadi pengguna dari ChatGPT Enterprise untuk operasional internal.
“Korea adalah pasar yang mengesankan. Adopsi AI di Korea sudah dalam tahap tingkat lanjut,” ucap Altman. “Mempertimbangkan ragam industri saat ini di sini, kebutuhan pengembang AI sangat besar, makanya Korea merupakan pasar yang sangat penting, didukung pertumbuhan yang pesat,” tuturnya.
Langkah OpenAI di kawasan Asia sangat cepat, sehari sebelum resmi bekerja sama dengan KakaoTalk mereka juga telah menyepakati kerja sama dengan SoftBank. Grup bisnis miliaran ini menyatakan komitmen untuk mengadopsi teknologi OpenAI ke seluruh lini bisnis miliknya dengan cakupan dana USD3 miliar.
DeepSeek AI di sisi lain masih menikmati pujian atas inovasi untuk menciptakan kinerja AI setara ChatGPT di infrastruktur low-budget.
Amerika Serikat masih belum menyerah dan tengah melakukan investigasi atas kecurigaan bahwa DeepSeek memanfaatkan komponen Nvidia yang termasuk dalam daftar embargo Amerika atas seluruh bisnis yang berbasis di Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News