Kabarnya alasan yang sama juga disampaikan oleh pemerintah Taiwan. DeepSeek AI diketahui berasal dari startup asal Tiongkok, Amerika Serikat dan Taiwan sama-sama curiga bahwa DeepSeek AI bisa memata-matai warga negaranya.
Dikutip dari media Taipei Times, Ministry of Digital Affairs Taiwan atau setara Kementerian Komunikasi dan Digital menyatakan bahwa pekerja terutama di sektor publik atau layanan masyarakat dilarang menggunakan aplikasi DeepSeek AI.
Meskipun tidak secara luas tapi pelarangan penggunaan DeepSeek AI juga mencakup pekerja sektor lain di pemerintahan, sekolah, hingga organisasi dan perusahaan yang memiliki afiliasi dengan pemerintah Taiwan.
“DeepSeek AI adalah layanan produk asal Tiongkok, operasionalnya menggunakan transmisi yang menyeberangi perbatasan sehingga kebocoran informasi serta hal yang berkaitan dengan keamanan bisa mengancam negara,” tulis pihak pemerintah Taiwan dalam sebuah pernyataan resmi.
Tiongkok dan Taiwan memang memiliki tensi geopolitik yang tinggi sejak lama dan juga berkaitan erat dengan Amerika Serikat. Di sisi lain Taiwan juga dipercaya sebagai mitra pemasok komponen teknologi dari sejumlah perusahaan teknologi Amerika.
Saat ini masih dua negara saja yang menyatakan pelarangan penggunaan DeepSeek AI. Negara lain seperti Korea Selatan, Prancis, Itali, dan Irlandia dilaporkan masih menunggu jawaban dan melakukan investigasi cara kerja DeepSeek AI dalam mengelola data penggunanya.
DeepSeek AI menawarkan layanan yang mirip tapi belum lebih komplit dari ChatGPT. Teknologi AI mereka mengejutkan dunia karena diklaim bisa dibangun dan beroperasi pada infrastruktur kelas low-end atau murah dengan performa yang lebih efisien dibandingkan solusi AI yang ada di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id