Berbicara mengenai tantangan mengamankan risiko siber-fisik, Chan Sun menegaskan bahwa kepercayaan publik adalah aset terpenting yang harus dijaga. Ia memperingatkan bahwa setiap sistem siber-fisik baru yang diterapkan—mulai dari robot patroli hingga humanoid—pada dasarnya menciptakan medan perang baru dalam keamanan siber.
HTX, sebagai agensi teknologi untuk Kementerian Dalam Negeri (MHA), berada di garis depan dalam menerapkan sistem-sistem canggih ini. Contohnya termasuk sistem kliring imigrasi 100% tanpa paspor dan sistem iSmart yang menggunakan robot untuk penyerahan dokumen paspor dan KTP. HTX juga mengerahkan robot polisi yang berpatroli di Bandara Changi dan sedang bersiap meluncurkan robot humanoid canggih.
Chan Sun juga tidak segan memaparkan skenario risiko terburuk. Ia menggambarkan potensi serangan ketika sistem iSmart tidak mati, tetapi secara diam-diam dimanipulasi untuk mengeluarkan paspor asli kepada aktor jahat, sebuah insiden yang dapat mengikis kepercayaan publik secara drastis.
Skenario lain yang mungkin bukan fiksi ilmiah adalah pembobolan robot patroli. "Bayangkan jika robot-robot patroli kita diserang. Bukan untuk berenang atau menari, tetapi untuk berlari menjadi orang," katanya. Ia bahkan melukiskan gambaran 10 robot yang melakukan serangan terkoordinasi di Bandara Changi, menyebabkan kekacauan dan kelumpuhan.
Untuk menghadapi tantangan ini, ketika AI menjadi pedang bermata dua dan standar yang ada seringkali ketinggalan zaman, HTX mengadopsi tiga pendekatan utama.
Pertama, membangun keamanan dengan desain dan menguji sistem secara berlebihan. Kedua, HTX berprinsip harus "berlari lebih cepat" daripada para penjahat dalam mengadopsi dan memahami AI. Ketiga, HTX mengembangkan kerangka kerja risiko internal yang adaptif karena standar global tidak lagi memadai untuk teknologi baru seperti robot dan humanoid.
Puncak dari strategi pengujian ini adalah undangan terbuka ke komunitas. Chan Sun mengumumkan bahwa Defcon, salah satu konferensi peretas terbesar di dunia, akan hadir di Singapura untuk pertama kalinya sebagai bagian dari acara Milipol-Tec-X 2026.
"Ini adalah kesempatan untuk seluruh komunitas, datang dan memusnahkan sistem-sistem kami," ujarnya. "Jika kita bisa memusnahkannya, kita akan belajar dan menjadi lebih kuat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id