Bocoran ini menunjukkan bahwa Samsung Foundry mengirimkan unit awal untuk dievaluasi Qualcomm. Mengutip Gizmochina, langkah yang bisa membuka kerjasama manufaktur baru antara Qualcomm dan Samsung.
Snapdragon 8 Elite Gen 5 sebelumnya dirilis merupakan hasil produksi massal TSMC menggunakan node 3 nm (N3P). Namun, Qualcomm dikabarkan ingin melakukan dual sourcing atau menggunakan dua pemasok, agar tidak terlalu bergantung pada satu foundry.
Dengan menguji versi Samsung 2nm, Qualcomm bisa membandingkan efisiensi daya, performa panas, serta kuantitas produksi atau yield. Langkah ini dinilai sejumlah pihak dibutuhkan Qualcomm sebelum mengambil keputusan untuk mempercayakan volume produksi pada Samsung atau tetap mengandalkan TSMC.
Sementara itu, Samsung dikabarkan telah menawarkan harga agresif untuk menarik Qualcomm kembali sebagai klien foundry mereka. Jika berhasil, hal ini berpotensi memicu persaingan harga manufaktur semikonduktor.
Menurut laporan yang beredar, sampel chipset 2nm dari Samsung sudah dikirimkan ke Qualcomm untuk diuji berbagai aspek teknis seperti konsistensi produksi, manajemen termal, dan keandalan jangka panjang.
Apabila hasilnya memuaskan, produksi massal mungkin bisa dimulai menjelang tahun 2026 mendatang, dan chipset tersebut bisa digunakan di perangkat flagship mendatang seperti Galaxy Z Flip 8 atau seri Galaxy S26.
Kendati ide ini menjanjikan, langkah tersebut penuh risiko. Sebelumnya Samsung pernah mencoba memproduksi chipset Qualcomm, seperti Snapdragon 888 dan Snapdragon 8 Gen 1, namun menghadapi masalah yield dan panas, sehingga Qualcomm kembali ke TSMC.
Agar kerjasama ini berhasil, Samsung harus memastikan produksi massal yang stabil dan efisiensi tinggi. Selain itu, Qualcomm kemungkinan akan melakukan pengujian sangat ketat terhadap chipset Samsung, dari aspek konsumsi daya, performa sustained, hingga pengujian jangka panjang.
Jika tidak memenuhi standar, Qualcomm bisa menolak melanjutkan kerja sama massal. Biaya wafer pada node sangat maju, seperti 2 nm, juga menjadi tantangan ekonomi sebab harga produksinya sangat tinggi.
Dengan demikian, Samsung harus menunjukkan bahwa mereka bisa menghasilkan chipset secara efisien secara massal agar penawaran harga kompetitif tidak merugikan. Jika Qualcomm menyetujui produksi chip 2nm Samsung, hal ini berpeluang mengguncang dominasi TSMC di segmen flagship.
Samsung akan memperoleh posisi strategis di rantai pasokan semikonduktor dan memberikan tekanan kompetitif terhadap harga manufaktur. Konsumen juga bisa mendapatkan chipset flagship dengan performa lebih tinggi dan efisiensi daya lebih baik, jika Samsung berhasil mengatasi tantangan teknis dan produksi.
Untuk perangkat seluler, bocoran menyebut akan tersedia chipset versi for Galaxy, sehingga versi Samsung berpotensi akan mengusung sedikit peningkatan frekuensi jika dibandingkan dengan versi standar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id