Sebagai informasi, Pegasus ini dilaporkan merupakan spyware terkenal yang dikembangkan oleh perusahaan senjata siber Israel NSO Group. Perusahaan tersebut menjual perangkat lunak mata-mata itu kepada pemerintah, memungkinkan mereka memata-matai dan mencuri data pribadi yang tersimpan di unit iPhone milik jurnalis, pesaing politik, pengacara, dan lain-lain.
Mengutip Phone Arena, permainan kucing-kucingan antara Apple dan NSO Group terus berlanjut. Pada tahun 2021, Apple membuat pemberitahuan ancaman yang dibuat untuk memperingatkan pengguna iPhone yang diserang oleh penyerang disponsori negara.
Penyerang ini mengincar kelompok target lebih kecil, baik individu maupun perangkat. Akibatnya, makin sulit menemukan serangan semacam itu dan melindungi calon korban. Mereka yang dianggap calon korban oleh Apple menerima iMessage dan email, serta diberi tahu di situs web Apple ID.
Laporan yang dirilis ini mencatat bahwa dua pengguna iPhone telah menyampaikan bahwa mereka telah menerima peringatan dari Apple. Salah satunya adalah Ciro Pellegrino, seorang jurnalis Italia yang menulis untuk Fanpage.it.
Pellegrino menulis bahwa ia menerima email dan pesan teks dari Apple yang memberi tahu bahwa iPhone miliknya terinfeksi spyware. Pellegrino mengatakan dalam artikelnya bahwa Apple mengungkapkan bahwa pemberitahuan tersebut dikirimkan kepada pengguna di 100 negara.
Penerima kedua peringatan ini yang memberi tahu publik tentang pemberitahuan Apple adalah Eva Vlaardingerbroek. Eva merupakan aktivis sayap kanan Belanda yang mengunggah peringatan yang diterimanya di X.
Screenshot atau tangkapan layar dari video yang diunggah Vlaardingerbroek di X mengklaim menunjukkan peringatan yang diterimanya dari Apple. Peringatan itu menyampaikan bahwa Apple mendeteksi serangan mata-mata bayaran yang ditujukan pada iPhone pengguna.
Lebih lanjut, peringatan ini menyampaikan bahwa serangan ini kemungkinan menargetkan pengguna secara khusus karena sosok atau pekerjaan pengguna. Lebih lanjut Vlaardingerbroek menyebut meski tidak mungkin untuk mencapai kepastian mutlak saat mendeteksi serangan semacam itu, Apple sangat yakin dengan peringatan ini, sehingga pengguna diimbau untuk menanggapi dengan serius.
Dalam unggahan tweet yang diunggahnya, Vlaardingerbroek menulis ia mendapatkan notifikasi ancaman terverifikasi dari Apple menyebut pihaknya mendeteksi serangan spyware bayaran terhadap iPhone miliknya.
Lebih lanjut, Vlaardingerbroek menegaskan bahwa spyware tersebut seperti Pegasus. Vlaardingerbroek berpendapat bahwa serangan ini merupakan bagian dari upaya seseorang untuk mengintimidasi dirinya, dan menegaskan bahwa upaya intimidasi tersebut tidak akan berhasil.
Apple menyarankan pengguna penerima peringatan ini untuk mengaktifkan Mode Lockdown dengan membuka Setelan, lalu Privasi & Keamanan dan Mode Lockdown. Apple menyatakan bahwa fitur tersebut aktif dalam hitungan detik dan memberikan perlindungan terkuat bagi pengguna yang secara khusus menjadi target ancaman digital paling canggih.
Pengguna juga diimbau untuk memperbarui iPhone ke rilis stabil terbaru, atau iOS 18.4.1, dengan membuka Setelan, lalu Umum, dan Pembaruan Perangkat Lunak. Pengguna diimbau untuk memperbarui semua perangkat Apple ke perangkat lunak terbaru dan mengaktifkan Mode Lockdown di setiap perangkat tersebut, kemudian memperbarui aplikasi perpesanan dan cloud Anda ke versi terbaru yang tersedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id