Medcom.id mendapat kesempatan berbicara langsung dengan Adrian Ludwig, Chief Technology Officer (CTO) Tools for Humanity, di San Francisco, California, Rabu, 30 April 2025 waktu setempat. Adrian mengaku sangat paham kecurigaan orang-orang.
Ia juga sadar, kebanyakan orang rela memindai iris mata demi mendapatkan koin gratis. Tak banyak dari mereka yang memberikan data biometrik itu paham akan terobosan World.
Adrian menegaskan transparansi menjadi fondasi utama. World berkomitmen terbuka soal protokol, teknologi, hingga kebijakan data.
"Kami tidak membangun sesuatu yang tertutup atau tersembunyi. Semuanya ada di sana untuk dijelajahi orang," ujar Adrian dalam sesi wawancara khusus di San Francisco.
Ia sadar tak semua orang membaca whitepaper. Tak banyak juga yang tertarik menonton video penjelasan soal itu. Segala hal yang berbau teknis, ujar dia, tak bisa dipaksakan buat dimengerti semua orang.
Mereka pada akhirnya fokus mempermudah akses informasi. Tools for Humanity juga memilih bekerja langsung bersama institusi terkait. "Yang dapat membantu menerjemahkan apa yang kami lakukan menjadi kepercayaan bagi komunitas yang mereka layani," tegas dia.
Adrian percaya World ID bertumbuh seiring masyarakat melihat manfaat dan keamanan dalam menggunakan teknologi ini.
Cara Kerja World App
Medcom.id sempat bertemu pengemudi ojek online yang menunjukkan saldo di aplikasi Wolrd. Ia mendapatkan koin setelah memindai data biometrik. Aplikasi ini memang terlihat sangat menjanjikan. Lalu bagaimana cara kerja World App?Adrian menjelaskan langsung kepada Medcom.id. Menurut dia, World App memiliki brankas sendiri. World App juga memiliki brankas stablecoin.
"Token terdapat di dalam brankas dan akan berharga berdasarkan ptotokol DeFi (Decentralized Finance atau Keuangan Terdesentralisasi) yang memungkinkan peningkatan nilai dalam token tersebut," terang Adrian kepada Medcom.id.
Ada cara lain yang bisa digunakan, yakni melalui airdrop (Airdrop di dunia crypto adalah strategi pemasaran di mana aset kripto dibagikan secara gratis kepada pengguna, biasanya sebagai bentuk apresiasi). Aplikasi ini menjanjikan pengguna mendapatkan apresiasi berupa nominal koin.
Adrian menjelaskan semua pengguna yang berlangganan pada waktu tertentu bisa menerima nilai yang sama. Tak peduli di belahan dunia mana pun mereka berada. "Jadi itu lah cara mereka bisa menerima airdrop," tegas dia.
Nilai yang diberi merupakan insentif buat mendorong penggunaan World App. Selain itu, dalam jangka panjang, Adrian juga menegaskan petingnya protokol yang memberikan nilai bagi pengguna.
"Itulah kenapa kami berpikir bagaimana bisa menjaga protokol dalam masa depan," ucap Adrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News