Intel dengan resmi menyampaikan kabar kurang bagus, mereka mem-PHK sekitar 15.000 karyawannya. Intel menyebut melakukan pengurangan karyawan sebanyak 15 persen demi bisa menghemat USD10 miliar di tahun 2025.
Menurut penelusuran situs The Verge yang dikutip Medcom.id, Intel sendiri memiliki sekitar 125.000 pekerja. Pengurangan sebanyak 15 persen maka kemungkinan angkanya bisa mencapai 19.000 karyawan yang di PHK.
“Kinerja keuangan Q2 kami mengecewakan, bahkan ketika kami mencapai tonggak penting dalam produk dan teknologi proses,” tulis CEO Intel, Pat Gelsinger dalam laporan finansial Intel kuartal kedua 2024 yang dirilis di blog resmi perusahaannya.
“Tren di paruh kedua (2024) lebih menantang dari yang kami perkirakan sebelumnya, dan kami memanfaatkan model operasi baru kami untuk mengambil tindakan tegas yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan modal sekaligus mempercepat transformasi IDM 2.0 kami,” jelasnya.
IDM 2.0 adalah strategi Intel yang dicetuskan pada tahun 2021 yaitu Integrated Design Manufaktur yang artinya Intel merancang dan memproduksi sendiri chip atau prosesor mereka.
Intel dikabarkan akan mengurangi biaya untuk riset dan pengembangan (R&D) serta pemasaran (marketing) hingga miliar tiap tahunnya hingga 2026. Intel juga akan melakukan restruktur untuk unit kerja yang kurang esensial serta mengecek kembali setiap projek untuk menghemat pengeluaran.
Berdasarkan laporan finansial yang dirilis, Intel disebut kehilangan pendapatan senilai USD1,6 miliar pada kuartal kedua atau Q2 2024. Angka tersebut USD47 miliar lebih besar dari kuartal sebelumnya yang artinya Intel masih merugi.
Pendapatan kuartal kedua disebut mencapai USD12,8 miliar yaitu turun satu persen dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Intel sendiri tahun lalu mengeluarkan biaya investasi yang cukup besar untuk membuka pabrik baru dengan teknologi EUV lithography yang mencapai USD7 miliar.
Meskipun begitu bisnis Intel tergolong baik-baik saja, laporan yang dikutip menyebut penjualan Intel cukup stabil dan di bisnisPC serta server tetap menghasilkan profit alias keuntungan. Intel sendiri mendapatkan suntikan dana dari pemerintah Amerika Serikat sebagai bagian dari undang-undang CHIPS Act sebagai bentuk dukungan industri teknologi dalam negeri.
Pada tren teknologi AI harus diakui banyak pihak yang menilai Nvidia sedang menjadi juara termasuk AMD yang terus mengekor di belakang. Qualcomm dan Apple yang sebelumnya bermain di segmen mobile kini juga mulai ikut terjun ke sektor AI di komputasi PC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News