Pemicu utamanya adalah fitur baru “Channels” yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Anton Gorelkin, Wakil Ketua Komite Kebijakan Informasi Duma (parlemen Rusia), menyatakan bahwa WhatsApp bisa diblokir jika tidak membatasi fungsionalitas fitur tersebut.
Peringatan ini sejalan dengan laporan media independen Meduza, yang mengutip sumber internal Kremlin bahwa kemungkinan pemblokiran WhatsApp hampir 99 persen akan terjadi, dikutip dari situs Engadget.
Fitur “Channels” WhatsApp
Menurut Gorelkin, fitur “Channels” yang memungkinkan penyebaran informasi satu arah ke banyak pengikut, dapat dimanfaatkan oleh “musuh negara” untuk menyebarkan berita palsu dan propaganda anti-Rusia."Kami menuntut Meta (induk perusahaan WhatsApp) membatasi fungsionalitas WhatsApp Channels di Rusia jika perusahaan ingin mempertahankan layanannya," tulis Gorelkin di kanal Telegram miliknya.
Ancaman ini bukan gertakan semata. Pernyataan Gorelkin muncul setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani dekret yang memerintahkan pembatasan penggunaan perangkat lunak dari “negara-negara yang tidak bersahabat” paling lambat pada 1 September 2025.
Alasan Politik
Selain alasan resmi yang dikemukakan adalah soal keamanan fitur, laporan dari Meduza mengungkap adanya alasan politik yang lebih dalam. Sumber internal Kremlin menyebut bahwa para petinggi di lembaga keamanan Rusia (siloviki) adalah pihak yang paling getol melobi pemblokiran ini.Tujuannya adalah untuk menekan potensi ketidakpuasan sosial dengan membatasi akses ke platform informasi yang sulit dikontrol oleh negara. "Peluangnya 99 persen itu akan terjadi," ujar salah satu sumber Meduza, media lokal Rusia.
Fitur “Channel” dianggap menjadi ruang bagi masyarakat Rusia menemukan informasi yang tidak sejalan dengan keinginan pemerintahnya. Makanya media sosial lokal tengah disiapkan dengan asumsi persebaran informasi bisa dikontrol oleh negara atau pemerintah.
Satu-satunya faktor yang membuat pemerintah ragu adalah popularitas WhatsApp yang luar biasa di Rusia, dengan sekitar 97,4 juta pengguna. "Memblokir [WhatsApp] akan menimbulkan ketidakpuasan yang terjamin, dan ini tidak diinginkan dalam konteks peringkat pemerintah yang sudah menurun," jelas sumber tersebut.
Nasib WhatsApp di Rusia kini berada di ujung tanduk. Dengan tekanan dari dua sisi, alasan keamanan fitur secara publik dan dorongan kontrol informasi secara politik, jutaan pengguna di negara tersebut kini menghadapi ketidakpastian mengenai kelangsungan aplikasi pesan utama mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News