“Kami fokus ke online, mengikuti tradisi headquarter kami. Selain itu, keputusan ini juga didukung success story dari berbagai negara lain, penjualan online lebih diminati masyarakat dibandingkan offline,” ujar Marketing Manajer PT Nubia Technology Indonesia, Michael Mondong.
Selain itu, pemilihan saluran pemasaran tersebut juga didorong oleh kekuatan yang dimiliki Nubia di ranah pemasaran digital. Selain itu, Nubia juga berencana untuk membangun basis komunitas yang kuat di negara yang disambanginya, termasuk Indonesia.
Saat disinggung soal rencana untuk memasarkan produk secara offline, Nubia mengaku belum berencana untuk memasarkannya melalui saluran tersebut. Hal ini juga dilakukan harga penawaran perangkat tetap sama dengan harga awal, dan tidak menjadi lebih mahal.
Selain itu, Nubia juga menyebut menyiapkan produk sebanyak 100 ribu unit untuk penjualan tahap awal via program pre-order tersebut. Jumlah tersebut akan bertambah jika dalam satu kuartal target penjualan tersebut tidak terpenuhi.
Penjualan melalui program pre-order yang dimulai pada 12 Mei dinilai cukup mengherankan, sebab program tersebut dimulai dua minggu setelah peluncuran. Hal ini, jelas Nubia, disebabkan oleh proses produksi smartphone tersebut yang belum mencapai target tahap awal tersebut.
Selain itu, jeda waktu tersebut juga disebut Nubia akan dimanfaatkannya untuk menginformasikan dan mengedukasi masyarakat terkait dengan keunggulan dan nilai utama yang ditawarkan oleh ketiga perangkat karyanya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id