Namun bagaimana jika ada orang yang mengaku-ngaku sebagai orang lain dengan memalsukan wajahnya sedemikian rupa lalu lolos dari pemerikasaan di bandara? Tentunya hal tersebut sangatlah berbahaya.
Itulah yag ingin dicegah oleh salah satu bandara di Amerika Serikat, yaitu bandara di Washington DC. Baru-baru ini, bandara tersebut mengadakan sebuah eksperimen yang mewajibkan para pendatang untuk menyerahkan data biometriknya, berupa hasil pindaian wajah.
Data tersebut rencananya akan digunakan pada sebuah sistem sebagai validasi identitas baru, sehingga tak akan ada pendatang gelap yang dapat lolos dari sistem keamanan bandara. Eksperimen ini akan berjalan selama 19 bulan, dan hasil pemindaian para pendatang hanya akan disimpan sementara, tepatnya selama 60 hingga 90 hari.
Jika terbukti mampu mencegah pendatang gelap untuk lolos dari sistem keamanan bandara, tak menutup kemungkinan AS akan menerapkannya di bandara-bandara lainnya. (Ubergizmo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News