Saat ini jika pemerintah butuh data, seharusnya bisa disajikan dengan cepat melalui bantuan komputer dan mesin pemindai
Saat ini jika pemerintah butuh data, seharusnya bisa disajikan dengan cepat melalui bantuan komputer dan mesin pemindai

Bila Pemerintah Butuh Data, Berapa Lama akan Tersedia

M Studio • 08 Desember 2016 14:28
medcom.id: Di suatu pagi pada era tahun 90-an, Presiden Soeharto memanggil MenPAN, T.B. Silalahi. MenPAN diberikan tugas untuk mencari data berapa banyak PNS yang memiliki kualifikasi pendidikan S3. Untuk menjawab pertanyaan itu, ternyata butuh waktu 1 bulan. Ketika Menteri menyampaikan data kepada Presiden, Pak Harto sendiri sudah tak menganggapnya sebagai sesuatu hal yang penting.
 
Dua dekade kemudian, permintaan data seperti itu dapat disajikan dalam hitungan menit dengan bantuan komputer. Namun data yang dinamis seperti data kepegawaian tentu perlu didukung juga dengan pembaruan yang kontinu. Pembaruan dan masukan data tentu akan lebih cepat dan akurat jika menggunakan lembar isian atau formulir yang dirancang untuk keperluan pembacaan otomatis oleh komputer.
 
Beralih ke masalah lain, tahun depan Pemerintah RI berencana akan melakukan penilaian terhadap lebih dari 80.000 desa dan kelurahan di Indonesia. Hasil penilaian itu akan menentukan mana desa dan kelurahan yang masuk klasifikasi cepat berkembang, berkembang, serta kurang berkembang.

Terdapat lebih dari 250 pertanyaan pada formulir instrumen pengungkapan data yang harus diisi oleh Kepala Desa dan Lurah berkaitan dengan desa dan kelurahannya masing-masing. Mengingat lokasi pendataan terbanyak adalah di desa, maka sistem masukan data yang dipertimbangkan adalah menggunakan lembar isian atau formulir yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam komputer tanpa pengetikan ulang dengan dukungan alat pemindai atau scanner dokumen.
 
Bila Pemerintah Butuh Data, Berapa Lama akan Tersedia
 
Dalam uji coba dan riset yang saat ini sedang berlangsung, digunakan scanner dokumen berkecepatan 30 lembar per menit dengan kemampuan nirkabel dan dilengkapi layar sentuh, Brother ADS-2800W. Kegiatan riset ini berjalan atas kerja sama Brother Indonesia dengan salah satu prinsipal produk perangkat lunak Lembar Jawab Komputer (LJK).
 
Kegiatan ini dimulai dengan penyediaan dan perbanyakan desain formulir isian, pengisian formulir isian, scanning atau pemindaian formulir menggunakan aplikasi Digital Mark Reader (DMR), serta pembuatan prototipe aplikasi penyajian data yang komprehensif untuk menampilkan berbagai macam format laporan per kabupaten per kota, per provinsi, bahkan laporan berskala nasional untuk Pemerintah pusat.
 
Dari data yang diperoleh nantinya diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam perhitungan alokasi dana desa. Pemerintah pusat dapat mengetahui, mana saja desa yang belum dialiri listrik. Pemerintah juga dapat melakukan evaluasi peningkatan perkembangan desa dan kelurahan dari tahun ke tahun. 
 
Pemerintah daerah juga dapat mengetahui mana saja kelurahan yang telah menanggapi pengaduan masyarakat dengan baik. Semua itu dapat disajikan sesegera mungkin, tanpa perlu menunggu waktu 1 bulan seperti di zaman Pak Harto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABE)




BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan